Alessandra Usman Menuju Miss Asia Pacific World

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Alessandra Usman Menuju Miss Asia Pacific World
Sep 23rd 2011, 05:55

KOMPAS.com – Alessandra Khadijah Usman, Runner Up II Puteri Indonesia 2010 yang juga menjadi Puteri Pariwisata 2010, akan mengikuti ajang Miss Asia Pacific World di Korea Selatan. Sandra, begitu sapaannya, akan berada di Korea Selatan sejak 1 Oktober hingga 15 Oktober 2011 untuk menjalani karantina dan grand final pada malam terakhir.

Tahun ini adalah pertama kalinya Indonesia mengirimkan wakil untuk ajang internasional ini. Meski secara umum hampir sama dengan ajang Miss World atau Miss Universe, ajang ini memiliki keunikan, yakni menuntut para finalis untuk mandiri. Segala sesuatunya harus dikerjakan sendiri. Oleh karena itu, Yayasan Puteri Indonesia 2010 dan PT Mustika Ratu memberikan berbagai pembekalan untuk Sandra, dari persiapan fisik hingga ilmu pengetahuan umum.

"Di sana nanti tidak boleh bawa make-up artist, sehingga saya dari sekarang membiasakan diri untuk make-up sendiri. Rambut juga diatur sendiri," ujar Sandra saat ditemui Kompas Female di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta, Kamis (22/9/2011) lalu.

Selain belajar make-up sendiri, Sandra juga sudah melakukan latihan fisik seperti fitnes, yoga, dan Pilates selama tiga kali seminggu agar tubuhnya siap menjalani hari-hari karantina dengan jadwal sangat padat. Untuk perawatan tubuh dari dalam dan dari luar, Sandra melakukannya di Taman Sari Royal Heritage Spa.

Untuk wawasan seputar ajang ini, ia telah mempelajari sendiri tentang ajang ini dari website dan telah melakukan komunikasi dengan Miss Asia Pasifik melalui email. Ia juga dibekali pengetahuan umum dan pelatihan bahasa asing oleh tim dari ILP, yakni Wardiman Djojonegoro, Rahardjo, Kusumadewi, Arzetti Bilbina, Tya Diran, dan pakar lainnya.

Pada malam grand final nanti, Sandra akan bersaing dengan lebih kurang peserta dari 65 negara. Menurutnya, hal ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. "Saya akan coba promosikan potensi pariwisata di Raja Ampat dari Papua dan Olele dari Gorontalo," ujarnya.

Selain itu, dalam adu bakat, Sandra akan menampilkan Tarian Mandau dari suku Dayak, Kalimantan Tengah. Sandra belajar Tari Mandau di Anjungan Kalimantan Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Ia mengaku telah mempelajari tarian ini sejak April 2011, namun sempat terhenti, sehingga sekarang harus mulai belajar lagi.

Saat grand final, Sandra akan mengenakan beberapa busana rancangan desainer Indonesia. Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, Sandra akan mengenakan busana dari Solo Batik Carnival dengan tema Eksotika Putri Bali. Kostum ini merupakan perpaduan mengolah batik Sogan khas Solo menjadi kostum karnaval bertema Bali.

Lalu untuk gaun malam Sandra akan mengenakan busana karya Hian Tjien. Desainer muda lulusan Esmod ini telah memenangkan beberapa penghargaan, baik nasional maupun internasional. Gaun malam rancangan Hian bertema Ratna Mutu Manikam dari Bumi Kalimantan, yang dibuatnya dalam dua gaun, merah dan biru.

"Saya terinspirasi kilau batu rubi dan safir sehingga saya menghadirkan detail batik corak Kalimantan Barat yang diperindah dengan sentuhan kristal. Kilau kristal ini akan memancar di panggung dan membuat Sandra jadi pusat perhatian," jelas Hian.

Sandra juga didukung oleh batik Parang Kencana, busana kasual oleh Bi Collection, busana-busana resmi oleh Delami Groups, sepatu oleh Adeva Shoes dan Fandy Wong Shoes, aksesori oleh Elizabeth Wahyu, Jewel of Eden, dan emas putih dari PLG Hartonowiratanik.

Sandra mengaku tak ada tuntutan dari Yayasan Putri Indonesia untuk memenangkan ajang ini. "Meski tidak ada tuntutan, persiapan sudah dilakukan semaksimal mungkin, maka saya akan berusaha memberikan yang terbaik," tutup Sandra.

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post