Studi: Menunggu Bisa Perburuk Kesehatan

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Studi: Menunggu Bisa Perburuk Kesehatan
Sep 23rd 2011, 07:18

VIVAnews - Apakah Anda suka dengan aktivitas menunggu? Jawaban tidak pasti jamak terdengar. Namun tahukah Anda, di balik sifatnya yang menyebalkan, aktivitas ini juga bisa mengganggu kesehatan.

Studi menunjukkan bahwa menunggu layanan informasi lewat call center selama lebih 5 menit mengakibatkan stres dan peningkatan tekanan darah. Studi selama sebulan ini juga menunjukkan lebih dari setengah warga Inggris jengkel ketika panggilan tak kunjung terjawab.

Sebanyak 64 persen peserta survei mengatakan bahwa kekesalan memuncak saat diminta menunggu sembari diperdengarkan musik. Padahal, pemasangan musik otomatis ini awalnya justru bertujuan untuk menenangkan konsumen. Sebanyak empat dari setiap lima responden mengaku stres dan langsung menutup telepon saat musik mulai terdengar.

Dr. Roger Henderson, yang memelajari stres pada manusia, mengatakan, jantung berdebar kencang, telapak tangan berkeringat dan sakit kepala adalah beberapa gejala yang menyebabkan stres. Ia juga memeringatkan bahwa hal ini dapat mengakibatkan terjangkitnya penyakit yang lebih parah seperti kekhawatiran kronis, gangguan penceraan atau bahkan rusaknya sebuah hubungan.

Dr. Roger menamakan fenomena ini dengan speed greed yang ditandai dengan meningkatnya permintaan akan kepuasan instan, dan cepatnya akses untuk informasi dan pelayanan. "Kita hidup di zaman dimana waktu adalah komoditas yang paling berharga," ujarnya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dari 67 persen responden yang jengkel ketika menunggu lama, sepertiga mengalami stress, 19 persen marah dan 16 persen merasa tidak dihargai. Aktivitas melelahkan ini tidak hanya berdampak bagi kesehatan konsumen, namun juga mengancam reputasi perusahaan.

Studi menyebutkan hampir 70 persen konsumen mengatakan reputasi perusahaan sangat buruk dan setengahnya menyarankan keluarga dan teman mereka untuk tidak menggunakan jasa perusahaan tersebut. Seperempat konsumen bahkan memutuskan tidak menggunakan jasa perusahaan itu lagi.

Survei dilakukan sebuah perusahaan telekomunikasi, Giffgaff, terhadap 2.054 orang dewasa. "Enam menit menunggu layanan informasi cukup membuat orang emosi, terutama ketika Anda tidak mendapatkan jawaban yang tepat,"  kata Robbie Hearn, perwakilan dari Giffgaff.

Hearn mengatakan, karyawan call center kewalahan dengan hal yang harus mereka pelajari. Rata-rata tingkat stress warga Inggris muncul setelah menunggu 7 menit 18 detik, tergantung jenis pelayanan. Rasa kesal muncul ketika menunggu 5 menit 58 detik pada layanan telepon, 6 menit 32 detik di pemeriksaan supermarket, 10 menit 57 detik untuk transportasi umum dan 13 menit untuk layanan di restoran. (Rudi Bun)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post