Pisah Semalam Saja Pengaruhi Ikatan Batin Ibu-Anak

Psikologi - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/ 
Pisah Semalam Saja Pengaruhi Ikatan Batin Ibu-Anak
Jul 28th 2013, 15:47


KOMPAS.com -Meskipun dikandung dan dilahirkan oleh sang ibu, ikatan batin yang kuat antara ibu dan bayi tidak dapat tercipta begitu saja. Dibutuhkan proses merawat, melindungi, dan menyayangi secara langsung di antara keduanya.

Jalinan antara ibu dan bayi tersebut juga dipengaruhi beberapa faktor antara lain kedekatan fisik di antara mereka. Sebuah studi baru menemukan, bayi yang terpisah paling tidak satu malam setiap minggu dengan ibunya memiliki jalinan yang lebih lemah dibandingkan bayi dan ibu yang selalu bersama setiap malam.

Ketua studi Samantha Tornello, peneliti dari University of Virginia mengatakan, studi dilatarbelakangi pada semakin banyaknya pasangan suami istri yang tidak hidup di satu rumah dan memiliki hak asuh bersama atas anak-anak mereka.

Studi yang dipublikasi dalam Journal of Marriage and Family ini menganalisa data dari ribuan bayi yang dilahirkan pada tahun 1998 dan 2000. Dari total bayi yang dianalisa, ada sekitar 7 persen yang dilahirkan dari orangtua yang hidup terpisah. Bayi-bayi itu sehari-hari tinggal bersama ibunya, namun paling tidak seminggu sekali tinggal bersama ayahnya.

Bayi yang sehari-hari diurus oleh ibunya, saat harus satu malam bersama ayahnya akan mengalami penurunan kualitas hubungan emosional dengan ibunya sebanyak 43 persen. Berbeda dengan bayi yang hanya bertemu dengan ayahnya di siang hari, mereka "hanya" mengalami penurunan sebanyak 16 persen.

Menurut Tornello, jalinan antara ibu dan bayi didefinisikan pada ikatan batin yang dalam dan kuat yang dibangun selama satu tahun pertama kehidupan bayi. Jalinan selama satu tahun pertama kehidupan bayi merupakan dasar bagi jalinan yang sehat di waktu-waktu setelahnya.

"Anak seharusnya memiliki jalinan yang baik pada kedua orangtuanya, namun jika harus berpisah, paling tidak bayi bisa memiliki jalinan yang kuat pada satu orangtua. Maka bayi harus memiliki pengasuh yang konstan," jelasnya.

Meski pengasuh utama dalam studi ini adalah ibu, namun sebenarnya ayah juga bisa menjadi pengasuh utama. Dan studi ini juga belum dapat membuktikan hubungan sebab akibat.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post