Takut pada Lubang? "Trypophobia" Namanya

Psikologi - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/ 
Takut pada Lubang? "Trypophobia" Namanya
Sep 11th 2013, 10:23


KOMPAS.com-
Ketakutan atau fobia seringkali terdengar aneh dan tak beralasan. Kendati begitu, ketakutan pada ketinggian, laba-laba, atau kegelapan kini dianggap sebagai suatu hal yang lumrah.

Walau terdengar berlebihan, fobia ini memiliki penyebab tertentu. Misalnya sengatan berbisa, gigitan yang sakit, penyergapan, dan kejatuhan yang bersifat fatal. Untuk alasan ini, fobia terlihat biasa saja, walaupun objek pada saat itu tidak menampakkan ancaman.

Meski bagitu ternyata ada ketakutan yang lebih aneh. Yaitu ketakutan pada lubang, atau lebih tepatnya sekelompok lubang. Jenis ketakutan yang disebut trypohobia ini.. Walau belum dikenal secara formal dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), tetapi para ilmuwan dan psikolog mengakui eksitensi jenis fobia yang satu ini.

Pada beberapa kasus, ketakutan meliputi benda alami dan buatan. Contohnya adalah pada sarang lebah, polong biji lotus, kue crumpets, dan struktur karang. Seperti dilansir laman LiveScience ketakutan ini dapat menyebabkan migren, serangan panik, keringat, dan serangan jantung.

"Trypophobia adalah bentuk ketakutan yang tak pernah terdengar," kata Geoff Cole, psikolog di University of Essex.

Diagnosa trypophobia ini dapat dengan mudah dilakukan pada diri sendiri.  Cole belum lama ini memimpin suatu riset untuk mengetahui evolusi tentang dasar rasa takut pada manusia. Hasilnya, ketakutan ini bersifat luas dan mendominasi, serta berhubugan dengan ancaman sejak zaman kuno.

Cole mengatakan, semua orang memiliki kecederungan menjadi trypophobic, walau tidak disadari. Hal ini dikarenakan kecenderungan menghindari sesuatu yang dirasa membahayakan diri sendiri.

Menurut para ahli, ketakutan akan lubang bersumber pada sekelompok kecil mahluk atau organisme beracun. Meskipun jenisnya beragam, namun mahluk yang menjadi sumber ketakutan umumnya  memiliki penampilan unik dengan ciri pola spasial yang berulang-ulang. Contohya adalah gurita cincin biru, yang pola totol pada tubuhnya dapat merangsang munculnya trypophobia.

Dari logika ini, ketakutan akan lubang yang bergerombol dan tak teratur mungkin sama dengan ketakutan pada benda merangkak. Alhasil, buah delima dan sarang tawon juga dapat dianggap menimbulkan rasa takut dan dianggap sebagai suatu ancaman.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post