Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga di kelurahan
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advocacy), Bina suasana (Social support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Dinkes Lampung, 2002:3)
PHBS yang baik dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam peningkatan derajat kesehatan, status pola gizi dan pemanfaatan sarana kesehatan lingkungan agar tercapai derajat kesehatan yang optimal (Dinkes Lampung, 2002: 3). Masalah kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari akibat masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk, masih terikat eratnya masyarakat Indonesia dengan adat istiadat kebiasaan, kepercayaan dan lain sebagainya yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan (Azwar, 1981: 20). Menurut pusat promosi kesehatan, PHBS dapat mencegah terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit. Dampak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang tidak baik dapat menimbulkan suatu penyakit diantaranya adalah mencret, muntaber, desentri, typus, dan DBD (Dinkes Metro, 2005:30-31).
Standar pelayanan minimal target PHBS rumah tangga nasional tahun 2008 adalah sebesar 51% yang terdiri dari: Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, menimbang bayi dan balita setiap bulan, indikator menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah. Memberi bayi ASI secara eksklusif. Dari data hasil survey PHBS Kota Metro tahun 2007 yaitu, bayi yang belum mendapatkan ASI eksklusif sebesar 40%, yang persalinannya tidak di tolong oleh tenaga kesehatan adalah sebesar 10%, yang masih merokok sebesar 10%, yang masih tidak menggunakan air bersih sebesar 10%, yang jambannya masih belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 10% (Dinkes, 2007:9).
Hasil survey PHBS tahun 2007 diketahui program yang ada hubungannya dengan program PHBS di Kelurahan Rejomulyo adalah sebagai berikut: yang masih merokok di dalam rumah sebesar 86,5 %, yang tidak melakukan aktivitas fisik sebesar 19, 8% yang tidak makan sayur dan buah sebesar 8,7 % jamban yang belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 15, 5%, masih terdapat air yang tidak bersih sebesar 22,2%. Walaupun dari data survey telah diketahui ternyata PHBS rumah tangga sudah melebihi target nasional, namun masih ada sebagian PHBS yang belum jalan. Hal ini dapat dilihat dari data tersebut di atas.
Penyebab yang mempengaruhi PHBS adalah faktor perilaku dan non perilaku fisik, sosial ekonomi dan sebagainya, oleh sebab itu penanggulangan masalah kesehatan masyarakat juga dapat ditujukan pada kedua faktor utama tersebut (Notoatmodjo, 2005: 25 – 26) banyak hal yang menjadi penyebab PHBS menurun yaitu selain faktor teknis juga faktor-faktor geografi, ekonomi dan sosial (Depkes RI, 2003:1)
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rumah tangga di Kelurahan Rejo Mulyo Metro Selatan.
B. Rumusan Masalah
PHBS di Kelurahan Rejomulyo sebagian masih belum sesuai dengan standar, yaitu: yang masih merokok di dalam rumah sebesar 86,5 %, yang tidak melakukan aktivitas fisik sebesar 19, 8% yang tidak makan sayur dan buah sebesar 8,7 % jamban yang belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 15, 5%, masih terdapat air yang tidak bersih sebesar 22,2%. Oleh karena itu dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rumah tangga di Kelurahan Rejo Mulyo, Metro Selatan?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian antara lain:
1. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rejomulyo Metro Selatan pada tanggal 10 – 15 Juni 2008.
2. Variabel penelitian yang diteliti adalah variabel terikat yaitu perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3. Jenis penelitian adalah studi deskriptif.
4. Subyek penelitian ini adalah ibu dan kepala keluarga. Sedangkan obyek penelitian ini adalah 10 indikator PHBS dalam rumah tangga.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga di Kelurahan Rejomulyo, Metro Selatan Kota Metro bulan Mei 2008
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini :
a. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator penolong persalinan.
b. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator pemberian ASI eksklusif.
c. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator penimbangan bayi dan balita.
d. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator penggunaan air bersih.
e. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator mencuci tangan.
f. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator penggunaan jamban.
g. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator pemberantasan jentik nyamuk.
h. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator konsumsi sayur dan buah setiap hari.
i. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator aktivitas fisik setiap hari
j. Untuk mengetahui gambaran PHBS dalam rumah tangga berdasarkan indikator tidak merokok dalam rumah.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Sebagai bahan atau gambaran informasi dan evaluasi tentang perkembangan perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Rejomulyo Metro Selatan bagi peneliti.
2. Sebagai bahan untuk evaluasi dalam meningkatkan program PHBS bagi Puskesmas dan Instansi terkait.
3. Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan tentang program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Institusi Prodi Kebidanan Metro.
4. Sebagai bahan perbandingan dan masukan untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang perilaku hidup bersih dan sehat bagi peneliti lainnya.