Ambulasi dan Mobilitas
Ambulasi dan Mobilitas
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk mc;lakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk mc;menuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
Jenis Mobilitas
1. Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergcrak secara penuh dan bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas pc:nuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan scnsorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan sescorang untuk bergerak dengan batasan yang jclas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cfedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplcgi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan scnsorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu:
Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Latihan Ambulasi
a. Duduk ditempat diatas tidur
Cara:
Cara:
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.
Cara:
"
Jenis Mobilitas
1. Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergcrak secara penuh dan bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas pc:nuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan scnsorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan sescorang untuk bergerak dengan batasan yang jclas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cfedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplcgi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan scnsorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu:
- Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.
- Mobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menctap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang revc;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik dan sensorik.
Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
- Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari-hari.
- Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
- Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
- Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
- Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
1. Latihan Ambulasi
a. Duduk ditempat diatas tidur
Cara:
- Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah
- Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien
- Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal
Cara:
- Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
- Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
- Fleksikan lutut dan pinggang anda.
- Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien
- Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
- Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
- Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman
- Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak tangan anda.
- Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
- Bantu pasien untuk jalan
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.
Cara:
- Atur branchard dalam posisi terkunci.
- Bantu pasien dengan 2-3 orang.
- Berdiri menghadap pasien.
- Silangkan tangan di depan dada.
- Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
- Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
- Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
- Atur posisi pasien di brachard.