HIDROSEFALUS
Darto Saharso
Divisi Neuropediatri
Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak � FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya
BATASAN
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.
PATOFISIOLOGI
Hidrosefalus terjadi karena adanya gangguan absorpsi, obstruksi, cairan serebrospinalis dan/atau produksi yang berlebihan.
Penyebab terjadinya hidrosefalus pada bayi dan anak dibagi menjadi 2, yaitu
1. Penyebab bawaan (kongenital):
a. Stenosis akuaduktus silvii (10%)
b. Malformasi Dandy-Walker (2-4%)
c. Malformasi Arnold-Chiari tipe 1 dan 2
d. Agenesis Foramen Monro
e. Toksoplasmosis kongenital
f. Sindroma Bickers-Adams
2. Penyebab dapatan:
a. Tumor (20%), misalnya meduloblastoma, astrositoma, kista, abses atau hematoma
b. Perdarahan intraventrikular
c. Meningitis bakterial
d. Peningkatan tekanan sinus venosus (akondroplasia, kraniostenosis atau trombosis venous)
e. Iatrogenik: Hipervitaminosis A dapat menyebabkan peningkatan sekresi cairan serebrospinal atau meningkatkan permeabilitas sawar darah otak, sehingga menimbulkan hidrosefalus
f. Tidak diketahui
GEJALA KLINIS
� Bayi:
Pada bayi, kepala dengan mudah membesar sehingga akan didapatkan gejala :
o Kepala makin membesar
o Veba-vena kepala prominen
o Ubun-ubun melebar dan tegang
o Sutura melebar
o �Cracked-pot sign�, yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak atau buah semangka pada perkusi kepala
o Perkembangan motorik terlambat
o Perkembangan mental terlambat
o Tonus otot meningkat, hiperrefleksi (refleks lutut/akiles)
o �Cerebral cry�, yaitu tangisan pendek, bernada tinggi dan bergetar
o Nistagmus horisontal
o �Sunset phenomena�, yaitu bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang tulang supraorbita, sklera tampak di atas iris, sehingga iris seakan-akan seperti matahari yang akan terbenam.
� Anak:
Bila sutura kranialis sudah menutup, terjadi tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial :
o Muntah proyektil
o Nyeri kepala
o Kejang
o Kesadaran menurun
o Papiledema
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
* Pemeriksaan fisik:
o Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal
o Transiluminasi
� Pemeriksaan darah:
o Tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalus
� Pemeriksaan cairan serebrospinal:
o Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa
� Pemeriksaan radiologi:
o X-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar.
o USG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup.
o CT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral lainnya
DIAGNOSIS BANDING
� Bayi sehat
� Ciri keluarga (�familial feature�)
� Megaensefali
� Hidranensefali
� Tumor otak
� Cairan subdural (�subdural effusion�)
PENATALAKSANAAN
� Farmakologis:
Mengurangi volume cairan serebrospinalis:
o Acetazolamide 25 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3 dosis. Dosis dapat dinaikkan 25 mg/KgBB/hari (Maksimal 100 mg/KgBB/hari)
o Furosemide 1 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 3-4 dosis
Catatan: Lakukan pemeriksaan serum elektrolit secara berkala untuk mencegah terjadinya efek samping.
Bila ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika sesuai kuman penyebab.
� Pembedahan:
(Lihat Bagan Penatalaksanaan Hidrosefalus)
KOMPLIKASI
� Hernia serebri
� Kejang
� Renjatan
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/