Askep Dermatitis Eksfoliatifa
ASUHAN KEPERAWATAN DERMATITIS EKSFOLIATIFA
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Dermatitis eksfoliatifa disebut juga eritroderma yaitu merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan eritema seluruh tubuh disertai skuama.
B. Etiologi
Belum diketahui dengan pasti bagaimana terjadinya keadaan reaktif tersebut. Penyakit yang sering mendasarinya adalah :
- Penyakit kulit yang mengawali :
- Psoriasis
- Dermatitis atopic
- Dermatitis Seboroik
- Dermatitis Rubra Pilaris
- Pityriasis rubra pilaris
- Dermatitis ikhtiosiformis
- Pemfigus folenceus
- Likhen planus
- Dermatitis kontak
- Erupsi obat
- Limfoma, leukemia, keganasan internal
- Idiopatik
C. Patofisiologi
Terjadi proses keratinisasi lebih cepat dari waktu normal (28 hari) karena penyakit yang mendahuluinya sebagai factor pencetus terjadinya dermatitis eksfoliatifa dan mekanisme terjadinya belum diketaui.
D. Tanda dan Gejala
Erupsi dermatitis eksfoliatifa umumnya diawali dengan demam dan mengigil dan gejala ini akan selalu berulang setiap kali penyakit menghebat. Pada kasus-kasus yang disebabkan oleh psoriasis didapati eritema yang tidak merata yaitu berupa lekukan miliar, tetapi tanda ini hanya menyokong dan tidak patognomosis untuk psoriasis. Pada kasus yang disebabkan oleh limfoma sering disertai malaise dan berbagai gejala konstitusional. Kulit akan teraba hangat dan kaku yang disertai kerontokan rambut dan distrofi kuku yang akan menebal karena adanya keratosis sub ungula sehingga ujung kuku akan meninggi (elevated nail). Pada orang-orang kulit berwarna umumnya akan segera terjadi hiperpigmentasi paska inflamasi.
E. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
- Darah : Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin
- Urin : pemerikasaan histopatologi
- Penunjang : pemeriksaan histopatologi
F. Komplikasi
- Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Infeksi sekunder
G. Penatalaksanaan
- Umum
- Mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Mengatasi hipotermia
- Perbaikan kesadaran umum
- Emolient untuk mengurangi kulit yang kaku
- Khusus pengobatan spesifik tergantung kausa. Umumnya dengan kortikosteroid dengan dosis awal 40-60 mg prednison/hari. Antibiotika diberikan terutama untuk kasus-kasus yang eksofoliasinya dalam keadaan lembab untuk menghindari infeksi.
- Perawatan inap di isolasi
- Konsultasi : Penyakit dalam, mata, ICU
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
- Data Subyektif
- Mengeluh demam, badan menggigil
- Merasa lemah
- Kulit teraba tebal dan kaku
- Mengeluh nyeri hebat
- Data Obyektif
- Kulit seluruh tubuh eritema dan eksfoliasi
- Edema
- Skuama halus / kasar
- Rambut rontok
- Elevated nail
- Hiperpigmentasi paska inflamasi
- Data Penunjang
- Pemerikasaan histopatologi
B. Diagnosa Keperawatan
- Ganguan integritas kulit s.d luas / eksfoliasi
- Potensial terjadinya infeksi s.d adanya luka terbuka akibat gangguan integritas
- Gangguan konsep diri body image s.d skuama yang mengelupas di seluruh tubuh (seperti sisik)
C. Rencana Keperawatan
No | Diagnosa Keperawatan | Rencana Keperawatan | |
Tujuan dan Kriteria hasil | Rencana Tindakan | ||
1 | Ganguan integritas kulit s.d luas / eksfoliasi, ditandai dengan : DS : - DO : Pada seluruh tubuh terdapat pateh erythermatas dengan skuama tebal, berwarna putih dan mengelupas. | Tujuan : Integritas kulit pasien kembali utuh Kriteria hasil : Kulit utuh, eritema dan skuama hilang Krusta menghilang Daerah axilla dari inguinal tidak mengalami maserasi |
|
2 | Potensial terjadinya infeksi s.d adanya luka terbuka akibat gangguan integritas, ditandai dengan : DS : - DO : Seluruh tubuh berwarna kemerahan dengan skuama berwarna putih diatasnya dan mengelupas | Tujuan : Tidak terjadi infeksi Kriteria hasil : Hasil pengukuran tanda vital dalam batas normal. - RR :16-20 x/menit - N : 70-82 x/menit - T : 37,5 C - TD : 120/85 mmHg Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi (kalor,dolor, rubor, tumor, infusiolesa) Hasil pemeriksaan laborat dalam batas normal Leuksosit darah : 5000-10.000/mm3 |
|
3 | Gangguan konsep diri body image s.d skuama yang mengelupas di seluruh tubuh (seperti sisik), ditandai dengan : DS : Pasien menyatakan “mengapa saya kelihatan aneh seperti ini?” DO : Pasien sering menutupi tubuhnya dengan selimut dan menyendiri | Tujuan : Pasien tidak mengalami gangguan konsep diri body image Kriteria hasil : Pasien tidak menarik diri dari kontak social Pasien mau berpartisipasi dalam perawatan dirinya Ekspresi wajah pasien tidak menunjukkan tanda berduka |
|