Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche di SMP Negeri
KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2006 dihuni oleh 222.051.298 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 110.873.335 jiwa dan penduduk perempuan 111.177.963 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2006).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menarche merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil.
Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum
(Sarwono, 2005).
Peristiwa ini menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks skunder wanita itu. Tanda seks skunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan patrun/pola tertentu pada ketiak, rambut monfeneris (rambut kemaluan), pertumbuhan dan perkembangan buah dada, pertumbuhan distribusi jaringan lemakterutama pada pinggang wanita. Dari sudut perasaan kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa pancaroba ini yang memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan jenisnya. (Manuaba,1998)
Sebab itu, sosialisasi program kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan reproduksi. Mengingat masih banyak keluarga atau orang tua yang tidak memberi cukup ruang bagi anak-anaknya untuk bertanya tentang kespro. Juga agar remaja memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tentunya.
(Lampung post, jumat 5 oktober 2007)
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1475/MENKES/SK/X/2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota mentargetkan 80% untuk cakupan pelayanan kesehatan remaja tahun 2010.
Jumlah penduduk Kabupaten ................. 929.234 jiwa dengan jumlah remaja usia 10-14 tahun sebanyak 46.507 jiwa penduduk laki-laki dan 52.154 jiwa penduduk perempuan. Dan jumlah remaja usia 15-19 tahun sebanyak 46.795 jiwa penduduk laki-laki dan 43.245 jiwa penduduk perempuan.
(Hasil Sensus BPS Lampung, 2006)
Di SMP Negeri 1 ................. ................. terdapat 331 remaja Putri. Dari hasil prasurvei terhadap 150 siswi SMP Negeri 1 ................. ................. sebanyak 133 orang siswi belum pernah mendapatkan informasi tentang menarche (haid pertama) dan 17 orang siswi menyatakan sudah pernah mendapatkan informasi tentang menarche oleh ibu mereka.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ................. tahun
2010?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
2. Subyek Penelitian
Remaja putri siswi kelas VII,VIII, DAN IX SMP Negeri 1 ................. ..................
3. Obyek Penelitian
Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche.
4. Lokasi penelitian
Di SMP Negeri 1 ................. ..................
5. Waktu Penelitian
Februari-Juni 2010
6. Alasan Penelitian
Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang menarche (haid pertama)
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
b. Untuk memperoleh gambaran sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Institusi Pendidikan AKBID Wira Buana Metro.
Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan atau referensi.
2. Bagi SMP Negeri I ................. .................
Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche. Sehingga bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi para murid terutama kepada siswi SMP N 1 ................. .................
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat memberikan masukan hal-hal apa saja yang telah diteliti sehingga digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
KLIK DIBAWAH