TEMPO Interaktif, Jakarta - Studi Laboratorium Keselamatan Pemuda Universitas Alabama, Birmingham, menyebutkan anak-anak hiperaktif atau ADHD tidak terampil. Mereka juga sering mendekati risiko bahaya dengan perilaku impulsif. "Maka, mereka lebih sering terluka," ujar Direktur Laboratorium David Schwebel.
Dalam penelitian itu, 10 persen dari anak-anak tersebut mengalami satu kali cedera dalam setahun. Sebelumnya, lebih dari 3,5 persen memiliki lebih dari satu kali cedera dan 86 persen tidak terluka.
Mereka banyak mengalami cedera, seperti patah tulang (56 persen), keseleo (15 persen), dan memar (15 persen). Anak laki-laki hiperaktif juga lebih sering terluka ketimbang anak perempuan. Risiko lainnya ketika anak-anak ini menyeberang jalan. Mereka cenderung melesat tanpa melihat bahaya dan situasi jalan raya.
l MAYOCLINIC | CONSUMERHEALTH | DIAN YULIASTUTI