KOMPAS.com - Di balik kekayaan motif dan warna batik Indonesia, terdapat makna dan filosofi yang berbeda-beda. "Beda motif, beda pula arti batiknya. Karena semua motif itu pasti ada asal-usulnya sendiri sesuai dengan filosofinya daerahnya," ungkap desainer dan kolektor batik Roland Adam, saat peluncuran "Tribute to Batik" di Pasaraya The Pride of Indonesia, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (27/9/2011).
Ia lantas memberikan contoh motif batik dan maknanya.
Trutum Salah satu motif batik yang sangat digemari masyarakat. Motif batik Trutum ini biasanya dikenakan saat upacara pernikahan, terutama untuk orang tua pengantin. Trutum memiliki arti menuntun.
Parang barong Motif batik ini berasal dari kata "batu karang" dan "barong" yang artinya singa. Parang barong merupakan parang yang paling besar, agung, dan sakral. "Motif ini digunakan di kalangan Keraton untuk acara-acara besar," tambah Roland. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.
Tambal Arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dulu, kain batik dengan motif ini dipercaya bisa membantu penyembuhan orang sakit, dengan cara menyelimutinya dengan kain batik ini.
Babon angrem Kain batik ini melambangkan seekor ayam betina yang sedang mengerami (angrem) telurnya dengan penuh kehangatan dan rasa sayang. Penggunaan pada ibu yang sedang hamil menandakan kasih sayang sang ibu pada anaknya.
Sekar jagad Motif ini melambangkan ungkapan cinta dan untuk memelihara perdamaian.
Sido asih Motif geometris yang berpola dasar bentuk segiempat ini memiliki arti keluhuran. Ketika mengenakannya, berarti orang ini memiliki pengharapan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
Sent from Indosat BlackBerry powered by