Kamis, 29 September 2011, 14:02 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti
hubungan hambar (Pelangi8)
Tanya: Kami sudah menikah selama empat tahun dan telah dikaruniai satu putri. Sejak awal pernikahan, hubungan kami memang kurang berjalan harmonis. Mungkin karena sifat kami yang sama-sama keras. Apalagi, dia pernah selingkuh sehingga memicu pertengkaran hebat.
Masalah terakumulasi dengan masalah ekonomi. Suami mengalami kerugian besar dalam usahanya. Bahkan uang saudaranya yang dikelola mencapai miliaran rupiah juga amblas. Kini, suami saya menjadi pengangguran. Beruntung saya bekerja dengan penghasilan yang cukup sehingga seluruh beban kebutuhan keluarga seluruhnya saya yang menanggung.
Saat ini di rumah kami terdapat saudara jauh dari keluarga saya yang menumpang tinggal. Sikap suami saya kurang baik penerimaannya, sehingga kami sering ribut. Bagaimana hubungan kami ke depan, karena saya sendiri sudah tidak berharap banyak dengan pernikahan ini? Komunikasi dan hubungan suami istri di antara kami sudah terasa hambar.
Jawab: Sepertinya hubungan rumah tangga anda harus di restart. Artinya, harus ada komitmen baru yang serius dan sesuai di hati, tanpa ego serta emosi. Jangan takut mengambil tindakan tegas, apapun risikonya. Anda harus berani bersikap terbuka, berani mengungkapkan masalah tanpa ada yang dipendam, agar semuanya jelas.
Hubungan anda akan baik nantinya. Yang penting, saat ini harus bisa menerima keadaan untuk saling bekerja sama apapun risikonya. Sekali lagi, langkah yang Anda harus jalani untuk hubungan ke depan harus ada komitmen baru dan harus berani ambil sikap.
Baca juga: Terapi Tampar Payudara di Bangkok
Konsultan: Feri Purwo
Jika Anda punya masalah percintaan atau perkawinan, kirimkan pertanyaan Anda ke rubrik 'Bincang Hati' melalui email " konsultasi.fiesta@vivanews.com ". Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkap Anda dan pasangan, berserta tanggal lahir. Nama pengirim akan disamarkan. Anda juga bisa curhat di www.curhaters.com atau di Twitter di @Feripurwo.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }