Liputan6.com, Jakarta: Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Archives of Neurology menunjukkan bahwa insulin yang dimasukkan melalui hidung (intranasal), dapat membantu memulihkan tingkat kesadaran (ingatan) penderita alzheimer.
Penelitian sebelumnya menyebutkan insulin berperan penting dalam fungsi otak, untuk mengatur peredaran gula darah. Seperti diketahui, insulin juga memperbaiki dan memperbaharui sel-sel yang telah rusak. Bagi pemimpin penelitian ini, Suzanne Craft--Profesor di Universitas Washington--fungsi insulin inilah yang dapat menyadarkan kepikunan tingkat tinggi, Selasa (13/9).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah insulin di otak tanpa memberi efek samping (mengurangi) terhadap insulin yang ada di tubuh. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan responden insulin melalui hidung, kemudian disalurkan ke otak, dengan sebuah alat. Sebagian responden lainnya tak diberikan insulin, melainkan plasebo--obat yang dibuat tanpa bahan kimia, kadang hanya berisi cairan garam.
Responden yang menerima asupan insulin ternyata dapat mengingat kejadian di masa lampau, ketimbang yang menerima plasebo. Selain daya ingat, glukosa dalam sistem metabolisme penerima insulin juga meningkat.
Peneltian ini memberikan efek samping terhadap penerima insulin intranasal. Di antaranya sakit kepala ringan dan influenza. Maka dari itu, peneliti mengatakan, terlalu dini untuk memikirkan tekhnik ini sebagai pengobatan. Sebab, studi hanya melibatkan 104 responden penderita alzheimer, dan perlu diulang dalam kelompok yang jauh lebih besar, sebelum dapat dianggap efektif.(CNN/MEL)