KOMPAS.com - Lizza Elly Purnamasari, berhasil menyisihkan 19 orang finalis lain dan terpilih sebagai wakil Jawa Timur untuk malam final Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) di Jakarta, 7 Oktober 2011 nanti. Mahasiswi The London School of Public Relations Jakarta ini dikenal sebagai host program Paradiso di sebuah stasiun televisi swasta. Kedekatannya dengan alam dan pariwisata membuat Lizza memiliki nilai lebih di mata dewan juri. Lalu bagaimana sosok Lizza di mata orangtuanya?
"Sejak kecil Lizza sudah mandiri, pakai baju sendiri, berangkat sekolah sendiri. Lalu sejak SMP ia sudah pisah dari orang tua dan hidup bersama saudara di Jakarta, sampai sekarang. Dari SD dia sudah sering ikut lomba-lomba, tapi saya tidak pernah dikasih tahu. Kalau menang, baru dia bilang. Baru kali ini saya datang menemani dia, karena dihubungi oleh Lizza," ujar Ellya Tuti Situmorang, ibunda Lizza, saat ditemui usai acara final Pemilihan Puteri Indonesia Daerah Jawa Timur di Tunjungan Plaza, Surabaya, Rabu (14/9/2011) lalu.
Ellya berharap bisa melihat putrinya memenangkan Pemilihan Puteri Indonesia tingkat nasional sehingga bisa mewakili Indonesia di ajang pemilihan Miss Universe. "Cita-cita anak saya hanya ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Dia ingin menjadi model yang bisa mengharumkan nama bangsa. Saya selalu mendukung apapun yang ia lakukan selama dalam hal yang positif," tambah Ellya.
Sebelum meraih gelar Puteri Jawa Timur 2011, Lizza telah mengikuti berbagai kontes puteri atau model sampul majalah. Gadis kelahiran Malang, 27 Maret 1991 tersebut, pernah menjadi unggulan Gadis Sampul Surabaya, lalu memenangkan The Best Catwalk dari majalah Aneka Yess! di tahun 2004, dan terakhir, memenangkan Miss Indonesia Earth tahun 2010.
Lizza mengaku senang bisa memiliki wawasan yang berbeda yang didapat dari berbagai perlombaan yang diikutinya. Di pemilihan Gadis Sampul dan Best Catwalk ia belajar tentang modelling, lalu dari Miss Indonesia Earth ia banyak belajar tentang lingkungan hidup dan cara melestarikannya.
"Dari PPID Jatim saya bisa sharing dengan banyak perempuan berbakat dari berbagai ilmu. Saya bisa belajar ekonomi dari finalis yang memiliki background ekonomi, saya juga bisa sedikit banyak mengetahui tentang hukum, perbatasan negara, dari finalis yang memiliki keahlian di bidang hukum," ungkapnya.
Mengenai persiapan yang akan dibawanya ke jenjang Pemilihan Puteri Indonesia tingkat nasional, Lizza mengaku akan fokus kepada lingkungan dan pariwisata. Ia akan mempromosikan Goa Cina yang ada di tanah kelahirannya, Malang. Ia juga akan mengeksplorasi kawasan Raja Ampat di Papua, dan mempromosikannya ke ajang Miss Universe jika menang. Ia mengaku karantina telah memberikan banyak pembekalan sehingga merasa lebih siap.
"Dalam karantina kemarin saya diberi pembekalan-pembekalan seputar dunia modelling, sikap, cara berperilaku, cara berbicara, dan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis. Bekal tersebut akan saya bawa untuk pemilihan tingkat nasional," jelas Lizza.
Ia juga akan mencari tahu dan berusaha memahami potensi-potensi Indonesia yang bisa dijual kepada dunia. "Saya juga akan berusaha menumbuhkan kesadaran bahwa lingkungan kita adalah tanggung jawab kita bersama, karena kita hidup di lingkungan yang sama," tutupnya.
Sent from Indosat BlackBerry powered by