Jakarta (ANTARA News) - Penyakit jantung adalah penyebab kematian orang dewasa saat ini, di Amerika Serikat saja hampir 1.5 juta orang meninggal karena sakit jantung setiap tahun. Indonesia juga bisa mengikuti Amerika Serikat dalam hal itu jika tidak berhati-hati.
Ahli fisiologi olahraga dan pakar kebugaran, Christopher Mohr, PhD, mengatakan, mengonsumsi asam lemak Omega-3 dapat mencegah penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, dan mempertajam ingatan karena lemak Omega-3 dapat meningkatkan kinerja membran sel-sel di dalam tubuh.
Kekurangan asupan Omega-3 dapat mengurangi fungsi-fungsi sel tubuh dan kesehatan secara umum. Disayangkan, Omega-3 tidak dapat diproduksi tubuh dan harus diperoleh dari makanan alias "diimpor" dari luar tubuh.
"Omega-3 sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan fungsi sel-sel tubuh," katanya . Dia berada di Jakarta untuk satu peluncuran produk Nordic Naturals, di Jakarta, pada Kamis.
Sumber Omega-3 dibagi tiga, yaitu EPA (asam eikosapentanoat), DHA (asam dokosaheksanoat) dan ALA (Asam Ala Linoleat).
EPA dan DHA bisa ditemukan dalam tubuh ikan di perairan dingin seperti ikan hering, tuna, sardin sedangkan ALA ditemukan dalam biji minyak flax atau minyak nabati.
EPA bermanfaat untuk jantung dalam menjaga kadar normal dalam darah, menjaga kesehatan pembuluh darah dan meningkatkan fungsi jantung lebih bagus seiring bertambahnya usia. Sendi dalam mendukung kelenturan sendi, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan fungsi sel yang sehat.
Sementara DHA berfungsi untuk otak dalam memperbaik suasana hati, mendukung sistem saraf yang sehat, memperkuat ingatan dan memperlambat penurunan penglihatan karena tua.
"Setiap orang dianjurkan mengasup 500mg - 1000mg EPA+DHA," katanya.
Meskipun demikian, Christopher menekankan masyarakat untuk mencoba gaya hidup sehat dengan olah-raga teratur, memakan makanan sehat dan mengasup suplemen makanan yang berkualitas. (ANT)