Pameran Batik Tingkat Dunia di Jakarta

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Pameran Batik Tingkat Dunia di Jakarta
Sep 28th 2011, 04:58

Rabu, 28 September 2011, 11:58 WIB

Mutia Nugraheni, Febry Abbdinnah

VIVAnews - Sejak dikukuhkan oleh oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sebagai warisan budaya dunia, batik memang semakin mendunia. Hal ini juga yang menjadi dasar diselenggarakannya World Batik Summit 2011 di Jakarta Convention Center.

Acara tersebut dibuka hari ini 28 September oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan akan diselenggarakan hingga 2 Oktober mendatang. "Ini modal awal untuk melestarikan batik. Batik indonesia betul-betul khas. Bangsa lain kalau ingat batik pasti ingat Indonesia," katanya dalam acara pembukaan World Batik Summit 2011

Bertema 'Indonesia: Global Home of Batik', program ini bukan hanya sekedar memamerkan batik-batik karya pengrajin dari seluruh Indonesia. Tetapi juga dilaksanakan pelatihan terkait batik di beberapa lokasi seperti Museum Tekstil Jakarta dan di Parang Kencana. Hal ini dilakukan tentunya untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik

"Pengakuan UNESCO adalah untuk memastikan generasi muda melestarikan budaya yang sudah diakui dunia seperti batik. Saya yakin tiap batik memiliki nilainya masing-masing," kata Dr. Hubert Gijzen, Director of UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific.

Barang-barang yang dipamerkan dalam acara ini bukan hanya berupa kain batik, tetapi juga interior, kerajinan tangan, perhiasan dan aksesori bertema batik. Tak ketinggalan peragaan busana menampilkan karya-karya perancang Indonesia yang selalu mengandalkan batik, seperti Ramli, Sebastian Gunawan , Anne Avantie, Carmanita, dan Chossy Latu.

Bukan hanya itu, beberapa karya perancang busana dari negara lain yang juga bertema batik akan ditampilkan. Anda bisa melihat koleksi busana batik dari Deanoor (Malaysia), Kouru (Jepang), Saksit (Thailand), Hermes (Paris), dan Lu Kun (Shanghai/China). Hal ini sangat menarik karena Anda bisa melihat bagaimana masyarakat internasional mengolah batik. (sj)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post