Liputan6.com, Bandung: Faktor risiko terkena HIV/AIDS di Jawa Barat bergeser dari kelompok pengguna jarum suntik ke kelompok perilaku seks bebas. Fakta tersebut didapat dari bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas.
Demikian dikatakan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jabar Panca Widi dalam "Lokakarya Penanggulangan HIV/AIDS" yang digelar atas kerja sama Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional, dan KPA Jabar di Bandung, Sabtu (24/9).
"Saat ini di Jawa Barat tingkat penderita HIV/AIDS yang diakibatkan jarum suntik 43 persen, sedangkan diakibatkan perilaku seks bebas sebesar 47 persen," katanya. Padahal sebelumnya, kelompok pengguna jarum sebanyak suntik 60 persen dan ada di posisi pertama.
Panca menambahkan kenyataan lain yang menunjukan, jumlah penderita HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari pada pekerja seks komersial. "Mereka sebagian besar tertular HIV/AIDS dari para suaminya," lanjut Panca.
Terkait hal itu, Panca Widi memaparkan, penanggulangan terhadap kasus tersebut dilakukan melalui kampanye penggunaan kondom. "Bukan berarti kami membenarkan seks bebas ya. Karena target kampanyenya pun disesuaikan dengan kelompok resiko," ujar Panca Widi.(ANT/JUM)