Secangkir Kopi dalam Balutan Seni

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Secangkir Kopi dalam Balutan Seni
Sep 19th 2011, 05:58

KOMPAS.com – Menampilkan karya seni di galeri, mungkin sudah biasa. Tetapi suasana galeri selama ini terasa kaku, kurang diminati masyarakat karena terkesan diperuntukkan bagi yang mengerti seni saja. Namun kini, lukisan-lukisan tak lagi hanya menghiasi galeri. Kedai kopi dirasa lebih dekat dengan masyarakat dan mampu memberi ruang apresiasi yang lebih bebas. Oleh karena itulah, kegiatan Kopi Keliling diadakan.

Kopi Keliling bukan merupakan acara minum kopi bersama, yang dilakukan di berbagai kedai kopi. Kopi Keliling merupakan sebuah proyek seni inisiatif yang diadakan oleh sekelompok seniman dengan tujuan memperkenalkan seni ke masyarakat luas, sehingga pengetahuan akan seni semakin besar. Dengan mengadakan pameran seni berkala di ruang publik secara berpindah-pindah, Kopi Keliling mempertemukan masyarakat umum dengan seni dan insan di baliknya sehingga apreasi terhadap seni dapat tercipta.

"Kami memilih berpindah-pindah dari satu coffee shop ke coffee shop yang lain karena suasananya lebih akrab aja. Kebanyakan orang Indonesia lebih suka ngumpul-ngumpul di coffee shop, jadi kami membawa lukisan-lukisan ini ke coffee shop untuk mendekatkan seni ke masyarakat," ujar Arris Aprilio, salah satu pendiri Kopi Keliling, saat ditemui Kompas Female di TRYST's Resto and Gallery, Kemang Utara No. 17 A, Jakarta, Minggu (18/9/2011) lalu.

Para seniman yang memamerkan karyanya di Kopi Keliling diwajibkan untuk membuat artwork yang memiliki benang merah: Kopi. "Mereka tidak harus menggambar kopi, atau cangkir kopi, tapi apapun yang ada hubungannya dengan kopi, silakan dilukis dan bisa dipamerkan di sini. Tergantung kreativitas senimannya aja," tambah Arris.

Selain pameran lukisan, beberapa seniman lukis juga akan mempresentasikan karyanya dan menjelaskan konsep karyanya kepada pengunjung. Lalu, ada pula seniman yang akan mengajak pengunjung untuk melukis atau menggambar bersama. Hingga kini, Kopi Keliling telah menghasilkan 350 karya gambar dari pengunjung. Sedangkan karya dari para seniman sudah berjumlah 47 buah.

Kopi Keliling juga memberikan kesempatan bagi penyanyi dan musisi untuk mempertunjukkan karya musik mereka di hadapan pengunjung. Komunitas ini telah bekerja sama dengan 15 musisi yakni Adithia Sofyan, Andryo Haripradono, Bangku Taman, Dried Cassava, Fever to Tell, Gunver, Luky Annash, Lunno, Jozz Felix, Hightime Rebellion, Sovana and the Goons, Sunday at Twelve, The Extra Large, Sunday Sundae, dan Swimming Elephants.

Acara ini juga dilengkapi dengan bincang-bincang bersama barista terpilih. Salah satu barista yang ikut serta dalam Bincang Kopi di Kemang Minggu lalu adalah Adi Taropratjeka. Selama ini, Kopi Keliling telah bekerja sama dengan empat pakar kopi, yakni Toni Wahid (cikopi.com), Mirza Luqman (Starbucks Coffee), Yudistira M.B (Tukangkopi.com), dan Valiant Budi Yogi (penulis buku Kedai 1001 Mimpi).

Acara ini sangat terbuka bagi siapapun yang senang mengunjungi kedai kopi, menyukai kopi, juga mencintai karya seni. "Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Siapapun boleh datang, siapapun boleh menunjukkan artwork-nya, menunjukkan karya musiknya. Kami tidak membuat komunitas khusus dengan keanggotaan khusus. Yang ingin datang setiap kali Kopi Keliling diadakan, silakan datang," ungkap Arris.

Bila Anda ingin menunjukkan karya artwork dan karya musik, silakan menghubungi panitia dengan mengirimkan email ke: kopikeliling@yahoo.com. Untuk informasi agenda acara, bisa follow twitter @KopiKeliling, atau Facebook: Kopi Keliling. Anda juga bisa mengaksesnya di www.kopikeliling.com

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post