TEMPO Interaktif - Peluang terkena diabetes tipe dua pada remaja yang mengalami obesitas dapat diminimalkan dengan kebiasaan tidur yang cukup. Demikian diungkapkan para ahli dalam temuan terbaru mereka.
Penelitian yang dilakukan pada 62 remaja di Philadelphia, Amerika Serikat, itu menunjukkan bahwa tidur antara 7,5 jam hingga 8,5 jam pada malam hari menjaga level insulin dan tekanan darah pada tingkat yang optimal. Sebaliknya tidur lebih lama atau kurang dari waktu yang disarankan akan meningkatkan peluang melonjaknya kadar glukosa. Sementara sebentarnya waktu tidur lelap akan menyebabkan anjloknya level insulin. Hal tersebut terungkap dalam publikasi di jurnal Diabetes Care.
Diabetes tipe 2 adalah diabetes paling umum. Menurut situs diabetes Australia, tipe ini dialami oleh 85-90 persen penderita diabetes. Biasanya penyakit ini menyerang orang yang lebih tua dengan usia di atas 45 tahun. Namun dari hari ke hari semakin banyak orang muda bahkan anak-anak yang terserang diabetes tipe 2 ini.
Menurut para peneliti dari the Children's Hospital Philadelphia, temuan itu menunjukkan bahwa pola tidur sehat dapat membantu menangkal serangan awal diabetes pada para pasien yang semuanya kelebihan berat badan. Sementara itu sebuah studi yang dilakukan pada 2007 menunjukkan bahwa rata-rata satu dari tiga remaja di Inggris hanya tidur antara tiga sampai empat jam setiap malam.
Dr. Dorit Koren yang memimpin studi tersebut mengungkapkan bahwa temuan tersebut mendukung hasil riset sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang terganggu tidur malamnya mempunyai peluang lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 ketimbang mereka yang bisa tidur tanpa gangguan.
Para remaja yang terlibat dalam riset ini dimonitor selama satu setengah hari. Selama waktu itu pula level tekanan darah mereka dites dan pola tidur mereka dianalisis para peneliti. "Studi kami menemukan bahwa untuk menjaga kestabilan kadar glukosa, jumlah optimal waktu tidur pada malam hari adalah antara 7,5 jam sampai 8,5 jam", ujar Dr. Koren seperti dikutip The Telegraph.
Kini para peneliti akan mencoba mendukung temuan-temuan mereka itu dengan melakukan penelitian sejenis di rumah para remaja tersebut, bukan di dalam laboratorium. "Pada saat bersamaan studi kami menegaskan bahwa tidur cukup pada orang dewasa membantu mencegah terjadinya diabetes tipe 2,'' kata Dr. Koren.
THE TELEGRAPH | ARBA'IYAH SATRIANI