Sayuran organik (corbis.com)
VIVAnews - Sebagai konsumen, cara paling mudah untuk mengenali bahan makanan organik adalah dengan membaca label. Tetapi label 'organik' yang terdapat pada kemasan terkadang membingungkan.
Belum lagi ada beberapa hal yang banyak salah dimengerti oleh para konsumen seputar makanan organik, mungkin juga termasuk Anda. Agar Anda tak salah kaprah, ketahui tiga fakta seputar makanan organik, seperti dilansir dari gourmet.com. 1. Sumber bahan makanan lokal tidak sama dengan makanan organik
Label lokal hanya menjelaskan lokasi peternakan atau pertanian dan bukan praktek pengolahan atau skala. Untuk mengetahui secara lebih detil Anda harus menanyakan apakah peternakan atau pertanian menerapkan standar praktek organik. Misalnya pemberian antibiotik pada hewan, apakah diberi obat kesuburan atau penggunaan zat kimia lainnya. 2. Pengolahan organik tetap menggunakan bahan kimia
Ada daftar panjang pestisida, herbisida, fungisida, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimi lain yang telah disetujui untuk digunakan pada pertanian organik bersertifikat.
Sebagai contoh, pyrethrum, yang merupakan pestisida yang sering digunakan baik pada peternakan maupun pertanian.Pada dasarnya bahan tersebut memiliki bahan aktif yang sama seperti permetrin sintetik, pestisida konvensional. 3. Mengonsumsi makanan organik tak selalu ramah lingkungan
Beberapa orang memilih menjadi vegetarian dan hanya mengonsumsi makanan organik dengan alasan lebih ramah lingkungan. Tetapi hal ini sangat tergantung pada kondisi serta metode yang diterapkan pada peternakan dan pertanian. Sebenarnya Anda tetap bisa menjaga lingkungan dengan mengonsumsi daging dalam jumlah yang tak berlebihan.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }