Hasil temuan terhadap sampel bangkai ayam di Poso mengindikasikan unggas tersebut positif terkena H5N1.
Warga Poso, Sulawesi Tengah, diminta waspada terhadap penyebaran virus H5N1 atau virus flu burung di wilayah itu, menyusul dikeluarkannya hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah bangkai ayam yang mati mendadak di sejumlah lokasi di kecamatan Poso Kota.
Sikade Sutania, pejabat Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Poso, Kamis (28/9), menjelaskan kepada VOA mengenai pemeriksaan laboratorium terhadap empat sampel bangkai ternak ayam yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros Sulawesi Selatan. Dalam pemeriksaan tanggal 22 September 2011, dipastikan penyebab kematian terhadap empat sampel bangkai ayam yang dikirim dari Poso disebabkan oleh Virus H5N1 atau Flu Burung.
Hasil itu menguatkan pemeriksaan sebelumnya yang dilakukan terhadap tujuh sampel bangkai ayam di laboratorium kesehatan hewan di Poso.
"Kalau yang mati memang belum ada laporan secara real ya, berapa jumlah ayam yang mati ini belum ada. Tapi ayam mati yang bangkainya kita periksa itu memang sudah berjumlah 11 ekor. Hasilnya positif flu burung. Kemudian dari tujuh sampel yang ada ini kami kirim lagi ke Maros, empat kita ambil, empat sampel ternyata positif juga," demikian penuturan Sikade Sutania.
Berdasarkan kondisi tersebut, Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Poso melakukan tindakan penyemprotan terhadap kandang-kandang ternak ungas seperti ayam maupun burung peliharaan warga di sekitar lokasi yang ternak ayamnya mati mendadak. Penyemprotan juga dilakukan merespon permintaan warga Poso sendiri yang cemas dengan keberadaan Virus H5N1.
Sementara itu, masyarakat juga diharapkan mencegah kemungkinan turut tertular virus flu burung dengan mengurangi kontak dengan ayam peliharaan mereka. Masyarakat juga diharapkan aktif untuk segera melaporkan apabila ada kejadian ayam peliharaan yang mati secara tiba-tiba di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
"Untuk mencegah itu, memang masyarakat harus melakukan beberapa tindakan, yaitu yang pertama harus menjauhilah dengan kontak ayam dulu," papar Sukade Sutania.
Meskipun belum ada peristiwa manusia yang tertular, namun keberadaan virus flu burung yang ditemukan pada sejumlah hewan peliharaan masyarakat yang mati mendadak telah menimbulkan keresahan warga.
Sabri, warga kelurahan Bonesompe kecamatan Poso Kota berinisiatif untuk meminta penyemprotan terhadap seluruh kandang ternak ayam miliknya, karena kuatir akan kemungkinan virus flu burung akan menjangkiti anggota keluarga dan warga sekitarnya.
"Masalah flu burung, terus terang juga saya agak kuatir. Karena kalau misalnya cuma ayam yang kena tidak apa-apa. Tapi ini anak-anak kecil, main-main ayam itu. Saya takut kalau kena anak-anak itu. Jadi saya antisipasi memang dengan menghubungi dinas peternakan supaya diadakan penyemprotan," komentar Sabri.
Warga berharap, pemerintah Kabupaten Poso segera melakukan tindakan pencegahan terhadap meluasnya penyebaran virus flu burung. Hal tersebut bisa diatasi dengan melakukan penyemprotan terhadap kandang ternak unggas dan vaksinasi terhadap ternak tersebut.