Ada kekuatan maha luhur dalam sejarahnya, keelokan motifnya bercerita dan karakternya yang berbeda mencirikan setiap daerah di negeri ini yang memilikinya hingga mencirikan masing–masing jenis batik.
KapanLagi.com - Kini Batik diakui legalitasnya sebagai warisan tradisi kesenian dan kebudayaan bangsa oleh dunia melalui pengakuan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2 Oktober 2009 lalu.
Kini Batik telah memasuki masa Euphoria nya, saat semua mulai mencintainya, bahkan generasi muda mulai banyak yang mencoba lebih mengenalnya. Berbagai cara orang mengapresiasi Batik sebagai motif yang diaplikasikan dengan cara berbeda, contohnya dalam produk yang bermotif batik, seperti mobil, kulkas bermotif batik, vespa, kartu kredit hingga beberapa instansi baik pemerintahan ataupun swasta yang mencanangkan batik sebagai busana yang harus dikenakan di hari–hari tertentu.
Misi untuk lebih menanamkan kecintaan dan memperkenalkan batik secara nasional maupun Internasional pun telah banyak dilakukan, banyak para perancang yang mulai menciptakan rangkaian busana indah dengan motif batik.
Salah satu misi besar lain yang akan berlangsung dalam beberapa hari ini adalah World Batik Summit (WBS) yang akan berlangsung pada tanggal 26 September – 2 Oktober 2011 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Acara yang bertajuk 'Indonesia Global Home of Batik' ini diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan evaluasi mengenai teknik produksi, ide–ide praktis dan metode pemasaran batik yang bertujuan meningkatkan pendapatan pengrajin batik dan peranannya sebagai daya tarik wisata.
Kegiatan yang melibatkan beberapa negara tetangga ini dirancang untuk menjadi ikon dalam menampilkan beberapa dimensi batik. Contohnya dalam seni dan kerajinan, teknik dan teknologi, pemasaran dan bisnis ke seluruh dunia.
Acara yang pernah dilakukan pada tahun 1997 di Yogyakarta ini akan dibuat lebih besar dari sebelumnya, untuk tahun ini akan ada peserta asing, di antaranya pembicara asing di antaranya 4 dari Jerman, 2 dari Inggris juga dari Australia, Jepang dan Belanda. Para peserta Asing juga akan menampilkan koleksi batik mereka seperti Jepang, Cina dan Malaysia, sementara untuk designer lokal yang akan berpartisipasi adalah di antaranya, Ramli, Chossy Lattu, Sebastian Gunawan, serta rumah batik Danar Hadi dan Parang Kencana.
Melalui World Batik Summit diharapkan akan terbentuk suatu forum bagi pengrajin dan industri batik di seluruh dunia. World Batik Conference ini juga akan dihadiri oleh 1000 delegasi nasional dan Internasional yang melibatkan pakar fashion, praktisi, akademisi, pemasaran dan penggemar batik di seluruh dunia. World Batik Exhibitions sendiri akan menjadi ajang promosi bagi produsen batik, praktisi, pengrajin dan industri melalui pameran berskala dunia. Tema–tema yang dipilih di antaranya Multi-kemitraan 'Membawa Batik untuk Dunia', Kontribusi Batik untuk Ekonomi kreatif, dan Batik sebagai warisan budaya - konservasi dan modernisasi. (wo/ana/bee)