KOMPAS.com - Setiap orang pasti bisa melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang. Hal inilah yang diyakini Ashoka sebagai asosiasi global para wirausahawan sosial di seluruh dunia, dan wadah profesional bagi wirausahawan dari sektor bisnis dan sektor sosial. Selain itu juga sebagai wadah dari berbagai kegiatan manusia yang mendedikasikan hidupnya untuk melakukan perubahan.
Untuk menghargai kerja keras para duta Ashoka, khususnya Indonesia, maka Ashoka Indonesia mengumumkan 10 orang penerima penobatan Ashoka Social Entrepreneur 2010-2011. Penobatan ini diberikan atas dedikasi dan karya inovasi sosial mereka yang membawa perubahan di masyarakat dalam bidang pendidikan, kaum muda, kesehatan, pluralisme, hak asasi manusia, dan mobilisasi sumber daya finansial masyarakat.
"Berkembangnya sektor masyarakat sipil saat ini yang ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya organisasi masyarakat sipil dengan kegiatan sosial mereka, menjadi tantangan tersendiri bagi Ashoka untuk dapat menemukan aspek inovatif atau kebaruan gagasan dari para kandidat," kata Mira Kusumarini, Direktur Ashoka Indonesia dalam acara Ashoka Social Entrepreneur 2011 di @America, Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2011) lalu.
Ada lima kriteria yang ditetapkan oleh Ashoka untuk menentukan para pemenang. Kelima kriteria tersebut adalah, adanya kebaruan gagasan (inovasi sosial), tingkat kreativitas, kualitas kewirausahaan, dampak sosial terhadap perubahan di masyarakat, dan etika.
"Ada 100 nominator, namun yang terpilih hanya 10 pemenang. Ini bukan berarti inovasi mereka tidak bagus. Semuanya bagus, dan sangat sulit untuk memilihnya," tambah Mira.
Penerima penobatan Ashoka Social Entrepreneur 2010-2011 adalah sebagai berikut: 1. Mia Sutanto, Jakarta – Mother-to-Mother Support bagi Keberhasilan Ibu Menyusui 2. Luh Ketut Suryani, Denpasar – Perpaduan Pengobatan Tradisional dan Psikologi Modern bagi Kesehatan Mental Masyarakat 3. Ciptono, Semarang – Transformasi Kurikulum Pendidikan bagi Siswa Berkebutuhan Khusus 4. Reggi Kayong Munggaran, Bandung – Pemberdayaan Kaum Muda Marginal (mantan kriminal) bagi Partisipasi Masyarakat Perkotaan 5. Romo Suyatno, Jogjakarta – Gerakan Lintas Iman melalui Kegiatan Kemanusiaan, Sosial, dan Budaya 6. Derajat Ginanjar, Bandung – Transformasi Pendidikan Publik bagi Reintegrasi ODHA dan Masyarakat 7. Donny Budi Utoyo, Jakarta – "Internet Sehat" bagi Pemenuhan Kebebasan Berekspresi di Internet Secara Aman, Bijak, dan Bertanggungjawab 8. Masril Koto, Agam, Sumatra Barat – Bank Koperasi Hibrida Milik Petani 9. John Ndolu, Rote, NTT – Pengurangan Biaya Prosesi Adat bagi Pendidikan 10. Erie Sudewo, Jakarta – Revitalisasi Praktek Zakat yang Kreatif, Efektif, dan Bertanggunggugat bagi Pengentasan Kemiskinan.
"Saya sangat senang menjadi salah satu dari 10 pemenang Ashoka Social Entrepreneur ini, semoga dengan adanya inovasi ini kita bersama-sama akan mampu mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, khususnya untuk perempuan dan ibu menyusui," ungkap Mia Sutanto, pemenang Ashoka Social Entrepreneur sekaligus Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Para pemenang akan mendapatkan bantuan finansial untuk mewujudkan aksi nyata inovasinya di masyarakat selama tiga tahun ke depan. Mereka juga akan mendapatkan berbagai jaringan sosial global dari para duta Ashoka di seluruh dunia.