Bangga Menjadi Puteri Meski Minim Apresiasi

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Bangga Menjadi Puteri Meski Minim Apresiasi
Oct 3rd 2011, 09:24

KOMPAS.com - Mahkota Puteri Indonesia segera berpindah dari Nadine Alexandra Dewi Ames kepada satu dari 38 finalis Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2011.

Pada Jumat, 7 Oktober 2011 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Yayasan Puteri Indonesia (YPI) akan mendapatkan sosok Puteri Indonesia 2011. Nadine resmi mengakhiri tugasnya sebagai Puteri Indonesia 2010, tepat pada malam final PPI 2011 nanti.

Bagi Nadine, satu tahun memangku gelar sebagai Puteri Indonesia 2010, memberikannya pengalaman sekaligus pembelajaran.

Hingar bingar pemberitaan mengenai dirinya, terutama eksploitasi dan respons berlebihan atas setiap tindakannya, nyatanya telah membentuk kepribadian Nadine menjadi perempuan muda yang jauh lebih matang.

"Selama satu tahun, selalu ada saja pihak yang merendahkan. Meski begitu, saya merasa semakin berkembang, itu semua adalah bagian dari perjalanan. Saya lebih punya pengalaman dengan berbagai komentar orang, bagaimana orang lain menilai saya, dan semua pengalaman itu membantu saya untuk menjadi pribadi yang lebih matang," kata Nadine seusai menemani Miss Universe 2011, Leila Lopes, dalam acara penyambutan kedatangannya, di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (3/10/2011).

Nadine merasa bangga menjadi Puteri Indonesia, terlepas dari semua pro-kontra terhadapnya.

"Saya sudah melakukan yang terbaik, kalau belum cukup, saya minta maaf," kata Nadine, yang juga sempat meminta maaf karena gagal lolos ke 16 besar di ajang Miss Universe 2011, pada kesempatan berbeda beberapa waktu lalu.

Bagi Nadine, Puteri Indonesia punya kontribusi dengan berbagai kegiatan yang dijalani selama satu tahun penuh. Puteri Indonesia menjadi sosok yang diharapkan menjadi juru bicara atas berbagai isu tentang Indonesia juga lingkungan. "Banyak sekali yang diusahakan sebagai sebagai puteri," tambahnya.

Bahkan, perempuan kelahiran Inggris, 23 Mei 1991 ini mengaku nyaris tak ada waktu bagi dirinya sendiri. "Kalau pun ada waktu senggang hanya satu hari, esoknya lanjut beraktivitas lagi," tambahnya.

Satu hal yang begitu mengena bagi Nadine, belajar dari pengalamannya menjadi sorotan publik sebagai Puteri Indonesia. Yakni menjadi pribadi yang tidak mudah menghakimi orang lain.

"Kita tidak boleh menghakimi orang lain. Kalau tidak mengetahui berbagai hal secara lengkap, jangan pernah menghakimi orang lain," kata Nadine, menambahkan Puteri Indonesia baginya merupakan pekerjaan hebat yang menyenangkan, meski kadang masih minim apresiasi.

Sent from Indosat BlackBerry powered by

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post