Liputan6.com, Gothenburg: Olahraga teratur memang memberikan efek luar biasa bagi kesehatan tubuh. Kegiatan ini ternyata juga dapat mencegah serangan sakit kepala sebelah atau yang lebih dikenal dengan sebutan migrain.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Sahlgrenska Academy, Universitas Gothenburg, Swedia, baru-baru ini.
Penelitian melibatkan rekor medis 91 pasien dengan kasus migrain. Ditemukan, olahraga dan relakasasi dapat mencegah datangnya migrain. Terutama pada mereka yang enggan mengonsumsi obat-obatan. "Hasil penelitian kami menunjukkan efek luar biasa dari olahraga, yang jika dikombinasikan dengan relaksasi akan mencegah serangan migrain. Efek ini akan dirasakan lebih baik pada mereka yang tidak mengonsumsi obat-obatan," kata pimpinan penelitian, seperti dilansir situs Medindia.com, Kamis (13/10).
Meski terdengar sepele, migrain tidak boleh diremehkan. Pasalnya, migrain dapat memicu serangan stroke. Ini disebabkan oleh penggumpalan darah. Analisa yang menggabungkan 21 hasil penelitian terdahulu, memastikan adanya hubungan antara migrain dan "ischemic stroke,' atau jenis stroke paling umum, terjadi pada saat gumpalan mengganggu aliran darah ke otak.
Dari seluruh penelitian, penderita migren dua kali lebih rentan terkena ischemic stroke dibanding orang yang tidak sakit migrain, menurut penemuan yang diterbitkan oleh American Journal of Medicine. [baca: Penderita Migrain Beresiko Stroke].(Medindia/MEL)