Zhengzhou (ANTARA News) - Kuil Shaolin di China pekan ini menyatakan desas-desus mengenai kehidupan seks pendetanya sama sekali palsu dan memposting hadiah bagi pemberi keterangan mengenai identitas penyebar desas-desus tersebut.
Di pernyataan yang disiarkan di jejaringnya, kuil tersebut mencela desas-desus itu sebagai "fitnah jahat yang tak ada artinya".
Desas-desus tersebut menuduh Shi Yongxin, pendeta ke-30 di kuil Buddha yang berada di Provinsi Henan di bagian tengah negeri tersebut, memiliki perempuan simpanan di Peking University dan terlibat dalam hubungan seks dengan beberapa aktris.
"Mengingat kerugian sangat besar yang telah ditimbulkan oleh desas-desus terhadap pendeta tersebut dan kuil, kami telah melaporkannya ke polisi dan meminta dilakukannya penyelidikan guna mengungkap kebenaran kepada masyarakat," demikian isi pernyataan dari Kuil Shaolin sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Kuil itu juga telah menawarkan 50.000 yuan bagi setiap pemberi informasi yang menghasilkan ditemukannya orang yang gila desas-desus tersebut.
Shi telah mengalami serangkaian serangan setelah ia menggagas operasi yang sangat komersial di Kuil Shaolin, termasuk menggelar pertunjukan Kung Fu dan menjual produk yang memiliki nama kuil itu.
Pada Mei, desas-desus beredar di Internet bahwa Shi ditangkap karena mengajukan permohonan bagi praktik prostitusi di Henan. Lembaga keagamaan belakangan membantah tuduhan tersebut.
Qian Daliang, manager umum satu perusahaan yang mengelola aset tak berwujud milik Kuil Shaolin, mengatakan kuil itu bisa tak mempedulikan desas-desus tersebut meskipun itu memiliki dampak yang merugikan.
"Tapi kami percaya kami berkewajiban menjernihkan tuduhan tersebut, setelah desas-desus itu menyerempet selebritis yang tak bersalah," kata Qian. (C003/A011)