Liputan6.com, London: Operasi pembesaran payudara dengan metode suntik bisa meningkatkan risiko kanker. Demikian ditegaskan Fazel Fatah, President British Association of Aesthetic Plastic Surgeons, di London, Inggris, seperti dilansir laman
Zeenews, Ahad (2/10).
Dijelaskan Fatah, operasi pembesaran payudara tanpa operasi tersebut menggunakan jaringan lemak, yang berasal dari pinggang, pinggul, paha, atau bokong, yang disuntikan ke bagian payudara. Akibat pemindahan itu, bagian yang diambil lemaknya menjadi ramping.
"Akibat buruknya, jaringan lemak yang tak seharusnya berada di payudara akan memicu pertumbuhan sel-sel induk penyakit kanker," kata pakar bedah plastik itu.
Operasi senilai 6.000 Poundsterling tersebut kini kian populer, ketimbang prosedur operasi konvensional. (Zeenews/SHA)