Pasangan Materialistis Sering Bertengkar

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Pasangan Materialistis Sering Bertengkar
Oct 18th 2011, 02:36

VIVAnews - Mobil mewah, liburan ke luar negeri, dan tinggal di rumah besar. Banyak pasangan menjadikan semua itu sebagai tujuan hidup. Tidak ada yang salah, namun faktanya ambisi ini bisa membuat rumah tangga jadi lebih sering berkonflik. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 13 Oktober lalu di Journal of Couple & Relationship Therapy, menemukan kalau pasangan yang materialistis cenderung tidak bahagia dan lebih sering bertengkar. Dilansir dari cbsnews.com, penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei 1.700 pasangan.

Mereka diberikan pertanyaan seputar kondisi hubungan dan seberapa besar penilaiannya terhadap uang dan barang berharga. Satu dari lima pasangan mengaku sangat berorientasi pada uang. Namun, mereka mengungkapkan kalau uang adalah sumber utama konflik rumah tangga.

Pasangan yang masuk dalam kategori pasangan materialistis ini mendapat skor yang sangat buruk dalam hal stabilitas hubungan, hanya 10 hingga 15 persen. Hal ini dibandingkan pasangan yang tidak materialistis.

"Pasangan yang keduanya materialistis, skornya paling buruk dalam tiap kategori yang kami ukur. Ada pola yang menggambarkan kalau komunikasi mereka kurang baik, termasuk resolusi konflik yang buruk, dan rendahnya sikap menghargai satu sama lain," kata salah satu peneliti, Dr Jason Carroll, profesor di Brigham Young University, Amerika Serikat.

Uang bisa merusak rumah tangga

Carroll mengungkapkan, kalau orang yang materialistis lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memikirkan untuk mendapatkan materi yang lebih banyak. Dibandingkan dengan memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas hubungan.

"Secara sederhana, mereka tidak menjadikan hubungan sebagai prioritas," ujar Caroll.

Sifat materialistis juga membuat hubungan pernikahan menjadi lebih sulit. Hal ini lama-kelamaan tentu saja bisa membahayakan pernikahan dan bukan tak mungkin berujung pada perpisahan.

"Orang yang materialistis cenderung mencintai dirinya sendiri dan sangat ingin membuat orang lain terkesan," kata Susan Heitler, seorang psikolog klinis.

Mereka juga cenderung mudah merasa cemas, depresi, memiliki kemampuan berhubungan yang buruk dan kepercayaan diri yang rendah. Caroll menyarankan pada pasangan materialistis untuk saling bertanya, "Apakah semua ambisi materi menjadi bagian paling penting dalam hubungan kita?". (art)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post