Pengetahuan dan Praktek pijat bayi 0-6 bulan oleh ibu
Pengetahuan dan Praktek pijat bayi 0-6 bulan oleh ibu:
Anak merupakan penerus estafet pembangunan bangsa. Pijat merupakan salah satu bentuk terapi sentuh yang berfungsi sebagai salah satu teknik pengobatan penting yang sudah dikenal sejak lama. Pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bayi sakit. Laporan tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran pada zaman Mesir Kuno. Di India juga ditemukan Ayur-veda, buku kedokteran tertua (sekitar 1800 sebelum masehi) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olahraga, sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Selain itu, sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari dinasti Tang meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari empat teknik pengobatan yang penting. (Utami Roesli, 2001).
Dengan berkembangnya dunia kedokteran, berbagai penelitian pun dilakukan. Dimulai di negara-negara maju yang memiliki banyak ahli dan peralatan. Hasil penelitian kedokteran ini justru cenderung mencari terapi yang bersifat alami, menggali kearifan budaya yang ternyata sangat ilmiah yang bermanfaat. Akhirnya, pijat menjadi salah satu terapi yang diteliti (Yazid Subakti, S.Si dan Deri Rizky Anggraini, S.GZ, 2008).
Begitu dunia kedokteran mengetahui manfaat pijat maka dunia kesehatan anak pun meliriknya. Pijat pada bayi dan anak ternyata merupakan perilaku sehat yang sangat besar kontribusinya dalam meningkatkan pertumbuhan fisik dan mental. (Yazid Subakti, S.Si, dan Deri Rizky Anggraini, S.GZ, 2008)
Sebenarnya, pijat telah dipraktekkan hampir diseluruh dunia sejakdulu kala, termasuk di Indonesia. (Utami Roesli, 2001). Menurut Dr. Tiffany Fiel Pendiri They Touch Research Institute, Floride. USA, pijatan yang diberikan pada si kecil setiap hari selama 20 menit selama sebulan ternyata tidak hanya membuatnya lebih relaks, tetapi juga dapat membantu menstimulasi saraf otaknya. (http://www.google.co.id).
Dr. Florentina Uy.Ty dari Philippines Children’s Medical Hospital, Manila dan Dr. H. Dachrul Aldy SP.AK dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatra Utara mengungkapkan sebuah penelitian yang membuktikan bahwa pijat bayi mempersingkat masa tinggal bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan) dengan pengurangan tiga hingga enam hari lebih cepat pulang dibandingkan dengan bayi-bayi tanpa pemijatan. Bayi-bayi yang diberikan sentuhan (pijatan) tersebut berat badannya meningkat drastis hingga 47% (Yazid Subakti, S.Si dan Deri Rizky Anggraini, S.GZ 2008).
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan volume ASI yang murah dan mudah ternyata pijat bayi. Ilmu pijat bayi tradisional, dikalangan masyarakat Indonesia sudah lama dikenal, bahkan sampai saat ini masih dilakukan oleh dukun pijat bayi di daerah-daerah (Utami Roesli, 2001).
Pemijatan pada bayi dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesehatan mentalnya. Aktifitas sepanjang hari dapat menyebabkan keletihan pada bayi. Keletihan tubuh ini dapat dipulihkan dengan pijatan (http://www.google.co.id)