KOMPAS.com - Sarang burung walet dipercaya secara turun temurun bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. Tak hanya menyehatkan, sarang burung walet yang dikonsumsi rutin juga berkhasiat membantu melembabkan kulit dan merawatnya agar tak kering. Mengasup sarang burung walet sebagai suplemen kini juga lebih praktis, dengan kemasan botol untuk sekali minum.
Produk sarang burung walet premium kemasan botol bermerek Brands Bird's Nest (dengan gula batu) tersedia di Indonesia sejak awal 2011 lalu. Produk yang diproduksi di Thailand ini menggunakan sarang burung walet dari gua asli dan alami di Sumatera dan Thailand. Alhasil, suplemen yang dihasilkan lebih berkualitas termasuk dari segi khasiat.
Indra Laban, General Manager PT Cerebos Indonesia (distributor Brands Bird's Nest) mengatakan khasiat sarang burung walet untuk melembabkan kulit teruji melalui riset yang dilakukan di Taiwan selama delapan minggu.
"University of Taiwan melakukan studi banding dengan melibatkan total 40 perempuan usia 30-60 tahun. Sejumlah 20 perempuan mengonsumsi sarang burung walet dua botol per hari selama delapan minggu. Sedangkan 20 orang lainnya menggunakan produk lain. Mereka juga mengukur hasil selama empat dan delapan minggu. Hasil sementara ini menunjukkan, mereka yang mengonsumsi sarang burung tetap terjaga kelembaban kulitnya," jelas Indra dalam acara temu media di Hotel Shangri-La Jakarta, Selasa (11/10/2011).
Efek mendinginkan dari sarang burung walet mencegah kekeringan dalam tubuh. Kadar air di dalam kulit yang tetap terjaga membuat kulit lebih lembab. Tak hanya itu, sarang burung walet juga berkhasiat menjaga keremajaan kulit dan membuat kulit tetap mulus.
"Mengonsumsi sarang burung walet selama 4-8 minggu juga bisa mengurangi keriput halus. Meski mengalami proses penuaan secara alami, kulit tetap terlihat lebih cerah," tambah Indra. Solusi dari dalam Bagi perempuan, suplemen perawatan kulit dari sarang burung walet menjadi solusi kulit kering. Pasalnya, kecenderungan kulit kering pada perempuan lebih tinggi dibandingkan kulit laki-laki. Masalah kulit kering lebih sering dialami perempuan, apalagi mereka yang sering berada di ruangan ber-AC.
"Kulit laki-laki 20 persen lebih tebal dari kulit perempuan. Dengan kolagen yang lebih banyak, kulit laki-laki cenderung lebih kencang dan berminyak. Masalah kulit kering lebih sering dialami perempuan Indonesia," jelas dokter spesialis kulit, dr Nadia Yusaryahya.
Menurut dr Nadia, tingkat kekeringan pada kulit terbagi menjadi rendah, sedang, dan berat. Kebiasaan merawat kulit sejak belia, membantu perempuan untuk mengatasi masalah kulit kering ini. Selain juga gaya hidup sehat yang turut mendukung kesehatan kulit.
Karenanya, kebutuhan perawatan kulit, baik dengan suplemen untuk perawatan dari dalam, dan krim pelembab untuk perawatan luar, kembali kepada kondisi individual.
"Kelembaban kulit setiap orang berbeda sehingga penanganan masalah kulit sangat individual, tergantung kebutuhan masing-masing. Suplemen merupakan salah satu pilihan. Namun pencegahan yang utama adalah membiasakan gaya hidup sehat," tandasnya.