Sudahkah Menjadi Pribadi Pemaaf?

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Sudahkah Menjadi Pribadi Pemaaf?
Oct 27th 2011, 00:00

Meski memaafkan adalah tindakan yang mulia, namun Anda kerap merasa sulit untuk melakukannya.

KapanLagi.com - Ada saja alasan untuk menunda memberi maaf. Duh, sampai kapan perang batin ini akan berakhir? Belum tentu Anda berumur panjang dan sempat memaafkan lho....

Saling memaafkan adalah tradisi yang berlangsung saat Hari Raya tiba. Kenyataannya, memaafkan itu sulit! Ada pergolakan di hati, memilih, menimang, bahkan saat ingin mengucapkan kata 'maaf' dari bibir. Tidak berarti, maaf juga berlaku di hati.

"Benturan paling sering terjadi di keluarga, kantor, juga hubungan dengan pasangan yang sering kali membekas tanpa disadari," jelas Irma Rahayu, Soul Healer. Misalkan di kantor ada rekan kerja yang suka sekali menjegal Anda untuk memperoleh promosi. Pasti, Anda bete, kan? Coba Anda lihat dahulu kasusnya dan cermati lebih dekat. Mungkin, ia berlaku demikian karena harus membiayai orangtua yang sedang sakit, atau membiayai adiknya yang masih kuliah atau hal lainnya.

Pada dasarnya, semua manusia berhati baik. Namun, karena suatu hal ia bisa menjadi jahat. "Mereka yang sering menyakiti orang lain, cenderung dalam posisi stres dan bermasalah. Mereka ingin menebarkan suasana tidak nyaman atau memang sengaja ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang lain," tambah Irma saat ditemui FITNESS. Intinya, jangan hanya melihat center point Anda sebagai korban. Yang terpenting pada tradisi memaafkan adalah diri Anda. Di sini, Anda bisa self-talking and dealing untuk memahami sudut pandang orang lain yang telah menyakiti Anda.
Nah, yang menjadi kendala, Anda mau memaafkan atau tidak? Semua tergantung dari kemauan Anda. Tidak ada paksaan atau apapun yang sifatnya mengharuskan. Kalaupun hati Anda memang belum siap, ya tidak masalah. Ketimbang harus berpura-pura memaafkan padahal hati belum menerima. "Kondisi ini malah membuat beban lebih berat dan sangat tidak menyehatkan," imbuhnya.

Memaafkan Dengan Tulus

Hidup yang Anda jalani saat ini tujuannya tidak lain untuk mencapai kebahagiaan. Coba tanyakan pada diri sendiri, apa yang dapat membuat Anda bahagia? Berlimpah kekayaan, meraih posisi puncak di kantor, atau memiliki mobil keluaran terbaru? Semua itu sifatnya materi fisik saja. Padahal ada hal-hal yang sifatnya batiniah justru lebih membahagiakan. Memaafkan misalnya.

Satu hal yang berkaitan erat dengan memaafkan adalah ketulusan. Saat Anda memaafkan dengan tulus, maka kebahagiaan akan diraih. Niat yang tulus berangkat dari hati yang jujur. Mengakui, apakah saat ini hati Anda sedang terluka, sedih, merana atau marah? Kejujuran itu penting.
Anda tak perlu mengubah apapun. Karena Anda tidak akan pernah bisa mengubah lingkungan dan orang lain. Semua itu adalah kenyataan yang harus diterima. Bila hal itu diabaikan atau ditolak, reaksi yang terjadi akan menyiksa batin. Semua tergantung penerimaan Anda. Lebih cepat diterima, maka prosesnya akan lebih mudah.

Pasrah bukan hanya sekedar menerima keadaan terburuk. "Anda harus fleksibel dan berubah. Bahkan, koreksi diri bila diperlukan," ujar Irma. Ungkapkan saja semua rasa kesal yang ada, jangan dipendam. "Bila ingin menangis, ya menangislah. Atau Anda ingin menumpahkan perasaan dengan berdoa pada Sang Pencipta. Bisa juga disalurkan lewat tulisan atau sekedar curhat dengan sahabat. Lakukanlah." Sarannya.

Setelah pikiran dan hati mulai ringan, baru pikirkan langkah selanjutnya. Bila perlu berkonsultasilah dengan terapis atau psikolog, untuk memuntahkan emosi dan rasa tidak enak di hati.

Mendendam Bikin Penyakit

Masalah yang terbengkalai sekian tahun lamanya tanpa penyelesaian akan memunculkan dendam di hati. "Dendam tidaklah baik bagi kesehatan," papar Irma. Orang pendendam dan gampang menghakimi itu cenderung sulit memaafkan orang lain.

"Ada seorang wanita yang vegetarian dan ikut yoga. Tapi dia kena mioma. Setelah ditelaah, ternyata dia pernah sakit hati dengan mantan pacarnya dan terpendam 10 tahun lamanya. Maka, efek yang muncul kemudian adalah penyakit, sungguh disayangkan," kisah Irma tentang seorang pasien yang pernah ditanganinya.

Irma yakin, hampir semua penyakit disebabkan gangguan emosi. Pada dasarnya, di dalam tubuh terdapat bibit penyakit dan sel kanker. Nah, bibit ini bisa berkembang menjadi penyakit atau tidak, sangat tergantung pada pemicu yang berasal dari dalam diri sendiri.

Dr. Frederic Luskin dalam bukunya Forgive for Good, menyatakan sifat pemaaf adalah resep ampuh untuk memiliki kesehatan dan kebahagiaan. Menurut Luskin, kemarahan yang dipelihara dalam jangka waktu yang panjang bisa menyebabkan dampak ragawi alias memicu penyakit.

Hati Damai Bawa Bahagia

Jadi, jelas sekali kaitan antara memaafkan dan kebahagiaan. Rata-rata, mereka yang bisa memaafkan, tidak lagi punya beban. "Biasanya setelah memaafkan, hati terasa plong. Saat itulah kebahagiaan muncul," tutur Irma.
Saat hati damai dan bahagia, banyak hal bisa terjadi. Misalnya, Anda mendapatkan sukses dalam karier, bertemu jodoh, sukses dalam usaha, atau malah hamil. "Ada beberapa kasus kesulitan hamil. Saat perempuan itu memaafkan, maka kondisi emosinya kembali stabil dan malah mendapat anak," jelas Irma. Perubahan lain yang dirasakan adalah mendapatkan sesuatu yang baru. Misalnya, kemajuan dalam bersikap, lebih makmur dan mampu jalani kehidupan lebih baik.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminta atau memberi maaf. "Saat ini, teknologi sudah berkembang pesat. Manfaatkan saja untuk meminta maaf lebih efisien tanpa harus mengurangi ketulusan," tuturnya. Pilihlah bahasa yang formal dan biasa. Bisa melalui e-mail, sms atau bbm. "Kirimkan tiga kali. Namun, bila tidak direspon biarkan saja. Yang penting Anda sudah berniat baik," ungkapnya.

Sumbatan emosi sulit disadari dan bervariasi letaknya di tubuh. Maka dibutuhkan cara mengeluarkannya.

Terapi memaafkan yang dikelola oleh Irma Rahayu, Soul Healer ini bisa dilakukan minimal dua kali pertemuan. Karena masalah yang ditimbun oleh 'pasien' selama bertahun-tahun tidak akan lenyap dalam satu kali terapi. Saat masuk ke akar masalah, akan dibereskan satu per satu dan terjadi detoksifikasi emosi. Biasanya tubuh pasien akan mengalami reaksi seperti muntah, diare atau pusing.

Nah, jika Anda mampu memaafkan orang lain yang telah menyakiti hati, saat itu pula gerbang kebahagiaan muncul. Silahkan buka pintu dan nikmati kehidupan dengan senyum bahagia.

Tip memaafkan dengan tulus:

1. Lakukan untuk Anda sendiri, bukan untuk menyenangkan orang lain.
2. Berpikir positif dan sabar untuk memahami posisi orang yang menyakiti
3. Perbanyaklah senyum dan mengucapkan salam (doa)
4. Tetap fokus pada tujuan awal untuk memaafkan meski banyak godaan
5. Jangan pernah menghakimi seseorang maupun situasi terlalu dini
6. Jangan terpaku pada siapa yang salah dan siapa yang benar

Efek mendendam bagi kesehatan:

1. Ketegangan pada otot leher dan punggung
2. Gangguan pencernaan
3. Sesak napas
4. Sakit kepala
5. Menurunnya sistem imun
6. Tingkatkan resiko penyakit infeksi
7. Kanker (Fitness/miw)

Source: Fitness Magazine, Edisi September 2011, Halaman 85

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post