Senin, 14 November 2011, 10:48 WIB
heni pridia, Heryu Nandiasa
Busana karya Oscar Lawalata (VIVAnews/Adri Irianto)
Vivanews - Batik selama ini masih dianggap sebagai busana formal yang hanya dipakai pada hari Jumat atau acara formal saja. Hal itulah yang ingin diubah oleh Danar Hadi yang menggandeng tiga desainer muda Indonesia, yaitu Tri Handoko, Oscar Lawalata, dan Hutama Adhi.
Peragaan busana ini diadakan pada Jakarta Fashion Week 2012, Minggu malam, 13 November 2011, bertema 'Urban Crossed'. Tema yang menggambarkan persilangan antara nilai tradisional dengan gaya hidup dan kebutuhan pemakainya terutama anak muda. Tentu saja tetap sarat akan nilai dan filosofi batik di dalamnya.
Tri Handoko menampilkan koleksi sportwear yang memadukan print dengan warna. Busana dengan dominasi warna hijau dan merah yang berpotongan kasual sehingga bisa digunakan kapan saja. Sebuah terobosan untuk batik yang modern, berjiwa muda, dan fresh.
Sedangkan Oscar Lawalata mengeluarkan koleksi dengan teknik moulage, yaitu teknik membuat busana tanpa dijahit dan dipotong. Busana akan terlihat 'ringan' dengan bahan sutra dan motif batik cap yang unik.
Sementara itu koleksi Hutama Adhi dengan ciri khas rancangannya yang anggun juga memberi sentuhan sportif. Ia mengolah motif yang terinspirasi dari keramik China.
Kepala Marketing Komunikasi Danar Hadi, Hoshi Mitchel Hutabarat, mengatakan bahwa koleksi-koleksi ini nantinya akan dijual di butik-butik Danar Hadi dengan harga yang terjangkau.
"Kalau bicara Danar Hadi langsung bilang mahal. Namun, koleksi terbaru ini, ready to wear dan sportswear harganya lebih bersahabat dengan kualitas dan proses batik yang juga baik," ungkapnya.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }