KOMPAS.com - Blueprint, pameran penjualan produk fashion tingkat Asia, digelar sebagai salah satu program dalam Asia Fashion Exchange 2011 yang berlangsung di Singapura, Mei lalu. Pameran ini mempertemukan desainer Asia dengan lebih dari 200 buyer dan konsumen. Sehingga, para desainer mendapat peluang untuk memperkenalkan koleksinya di tingkat internasional.
Saat itu, 10 brand fashion Indonesia terpilih untuk mengikuti pameran, dan tiga di antaranya mendapat kesempatan untuk memamerkan koleksinya dalam show khusus. Salah satu brand yang turut menggelar show tersebut adalah ISIS. Blueprint menjadi ujian pertama bagi ISIS, karena saat itulah sang direktur kreatif -Andrea Risjad- dibantu desainer Amot Syamsuri Muda, menampilkan cruise collection-nya.
Meskipun tak banyak terdengar di Indonesia, koleksi ISIS sudah mendapatkan liputan yang luas dari media-media internasional. Situs Vogue Inggris dan Vogue Italia, serta Glamour, termasuk yang telah memajang busana-busana ISIS yang memiliki filosofi "menjadi diri sendiri" itu.
Kini, ISIS memperoleh kesempatan untuk menggelar show tunggal di event Jakarta Fashion Week 2012, sekaligus menandai usianya yang genap setahun. Bertempat di Fashion Tent, Pacific Place, Jakarta, Rabu (16/11/2011) lalu, ISIS mengangkat tema Born Free, yang diinspirasi dari semangat kaum muda yang bebas dan membangkang. Rancangannya terinspirasi dari gerakan seni abad pertengahan, yang sering digambarkan dengan istilah Gothic. Oleh karena itu warna-warna koleksi busananya cenderung gelap, dengan rancangan yang chic dan kasual.
Koleksi busana wanitanya muncul dalam beragam item, dari gaun cocktail, gaun bergaya kimono, atasan, vest, bomber jacket, mantel panjang dengan hood, rok mini, panjang, dan lurus, celana selutut, serta jumpsuit. Sedangkan untuk koleksi prianya, terdapat jas, celana kargo, dan jaket. Bahan yang digunakan cenderung tebal, seperti wol, suede, atau kulit. Namun bahan ini banyak dikombinasikan dengan bahan lain yang lebih ringan, bahkan tembus pandang.
Kesan pembangkang ditampilkan dengan memadukan elemen feminin dengan maskulin. Gaun cocktail bergaya strapless, misalnya, diberi aksen logam-logam yang membentuk piramida seperti yang banyak dikenakan punker. Little black dress yang seksi diberi kesan tegas melalui penggunaan resleting dengan warna keperakan. Resleting juga menjadi aksen di bagian-bagian lain seperti ujung lengan jaket, saku, atau penutup atasan. Gaun dengan rok tulip yang tertutup jaket, atau gaun malam dengan jaket bomber.
Kesan feminin juga muncul dengan penggunaan tali ikat pinggang yang membentuk siluet tubuh, teknik kerut, ikat, jumbai-jumbai di tepian lengan, atau belahan setinggi paha pada rok dan bukaan pada punggung. Sebaliknya, kesan maskulin terlihat dengan digunakannya aksesori seperti fingerless gloves yang biasa dipakai oleh para biker, atau gelang kulit dengan detail paku-paku. Sebagai penutup kepala umumnya dikenakan beanie hat, kupluk, atau hood, yang telah terpasang di jaketnya.
Beberapa selebriti ikut tampil memeragakan koleksi busana ISIS, seperti Claudia Hidayat, Sari Nila, Aida Nurmala, Dimas Beck, Marcel Siahaan, Tommy Tjokro, serta Ferdy Hasan. Tampil menutup pagelaran adalah model senior Isabel Jachja, yang disambut dengan iringan suara serak dan bertenaga Andy /rif yang muncul di atas runway sambil melantunkan Smells Like Teen Spirit milik kelompok Nirvana. Show yang sangat mengejutkan dan menghibur!
Ingin melihat galeri foto Jakarta Fashion Week 2012? Klik di sini: Koleksi Ivan Gunawan Koleksi Oscar Lawalata dan Justin Smith, The Culture Incarnation Koleksi Shafira Koleksi Biyan Wanaatmadja Koleksi Danar Hadi Koleksi para selebriti di sesi Grazia Glitz & Glam Koleksi desainer ASEAN Ashley Isham, Bernard Chandran, Tube Gallery Koleksi Blaire by Angie Blaire