Malang (ANTARA News) - Program KB jenis Metode Operasi Pria ("MOP) dua tahun terakhir ini menjadi tren gaya hidup baru bagi kaum pria di Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Malang Dr Djarot Edi Sulistyono, Selasa mengatakan, beberapa tahun terakhir ini pria yang menjadi akseptor KB semakin meningkat, terutama untuk KB jenis MOP.
"Meningkatnya jumlah pria yang menjadi akseptor KB ini karena adanya perubahan pola pikir, bahkan cenderung menjadi gaya hidup baru bagi kaum pria di daerah ini," tegasnya.
Masyarakat terutama kaum pria yang ingin menjadi akseptor KB MOP, lanjutnya, bisa dilayani di tiga rumah sakit yang menjadi rujukan, yakni Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), RST Soepraoen di Sukun dan RS Manu Husada.
Untuk menjadi akseptor KB MOP tersebut, kata Djarot, sama sekali tidak dipungut biaya dan proses operasinya juga singkat, sekitar lima menit. Jika yang bersangkutan ingin memiliki anak lagi, bisa melakukan operasi untuk menormalkannya kembali.
Selain cenderung menjadi gaya hidup baru bagi kaum pria, katanya, meningkatkan akseptor MOP tersebut juga tidak lepas dari dukungan dan sosialisasi yang dilakukan secara terus menerus oleh para kader dan Kodim 0833.
Ia mengemukakan, pada tahun lalu (2010), target akseptor baru KB MOP sebanyak 25 orang dan terealisasi hampir 90 orang atau sekitar 350 persen. Untuk 2011, target yang hendak dicapai sebanyak 50 orang, namun hingga Oktober sudah terealisasi 122 persen atau sebanyak 62 orang.
"Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena masih ada sisa waktu dua bulan sebelum akhir tahun. Kami akan terus memberikan layanan prima termasuk pengurusan administrasinya bagi kaum pria yang ingin ber-KB MOP," ujarnya.
Sementara untuk tingkat capaian berbagai metode KB seperti implant (susuk), kondom, IUD, suntik, pil dan MOW, rata-rata sudah mencapai target, bahkan ada beberapa metode yang sudah melebihi target secara signifikan.
Dari total target peserta KB baru selama kurun waktu 2011 sebanyak 70.816, hingga Juli lalu sudah terealisasi lebih dari 90 ribu akseptor atau tercapai lebih dari 133 persen. (E009)