Jakarta (ANTARA News) - Operasi Caesar telah menjadi alternatif bagi wanita yang tidak menginginkan merasakan sakitnya melahirkan normal. Selama 30 tahun terakhir, peningkatan sejumlah wanita yang melakukan metode anastetik itu tercatat hingga 250 persen.
Meskipun hal itu populer, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa Caesar berpotensi memiliki dampak pada perkembangan anak.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Imperial College London mengatakan proses kelahiran Caesar cenderung menghasilkan bayi-bayi yang kelebihan bobot bila dibandingkan dengan mereka yang lahir dengan proses alami.
Penelitian sebelumnya melibatkan 62 anak yang mengungkap bahwa kelahiran bayi melalui proses Caesar itu memiliki kadar lemak lebih banyak dalam hati mereka, dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan proses normal.
"Kami memiliki data sebelumnya yang menunjukan kejadian proses kunci yang terjadi di dalam hati guna mengatasi lemak yang menganggu jika bayi tak lahir secara normal," kata peneliti Professor Neena Modi, seperti dikutip dari Daily mail.
Percobaan lebih lanjut menampilkan pengujian dari teori bahwa operasi Caesar dapat mencegah produksi hormon yang berfungsi mengatur metabolisme selama hidup. Metode ini dapat juga berdampak pada keseimbangan dari hormon dan enzim secara alami.
Namun, lembaga kesehatan dunia PBB (WHO) telah mencabut larangan rekomendasi proses kelahiran Caesar di seluruh dunia karena hal itu tak mendapatkan cukup bukti bahwa ada dampak buruk yang terkait dengan operasi Caesar.(yud)