Permainan Apik 4 Desainer di JFW 2012

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Permainan Apik 4 Desainer di JFW 2012
Nov 13th 2011, 04:12

Minggu, 13 November 2011, 11:12 WIB

Maya Sofia, Febry Abbdinnah

VIVAnews - Perhelatan akbar penggila fashion Tanah Air, Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, dibuka oleh karya desainer-desainer ASEAN yang telah memiliki nama tidak hanya di negaranya, tetapi juga di mancanegara.

Sebut saja Biyan Wanaatmadja dari Indonesia, Bernard Chandran dari Malaysia, Tube Gellery dari Thailand, dan Ashley Isham dari Singapura.

Setelah secara resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, fashion tent yang telah dijejali para penggila fashion seolah menjadi saksi bisu kecantikan dan keanggunan dari mahakarya para desainer.

Ada satu kesamaan yang ditampilkan. Keempat desainer mencoba menggambarkan keanggunan wanita sarat dengan aksen-aksen yang playful.

Hal ini terlihat dari dominasi payet manik dan aksen bunga pada rancangan Biyan, cutting yang unik dan aksen kerut pada koleksi Bernard Chandran, permainan teknik color blocking dan motif pada gaun-gaun ringan mengayun Tube Gallery, serta perpaduan goddess look dan gothic accessories pada koleksi Ashley Isham.

Dibuka oleh keanggunan dark blue dress dengan detail-detail mewah payet keemasan, Biyan seolah mencoba memanjakan keinginan wanita akan kecantikan dan kemewahan.

Tak hanya menggunakan detail payet, Biyan pun mencoba memadukan motif bunga dengan tone warna senada. Dengan menggunakan H line silhouette, koleksinya didominasi dengan potongan-potongan longgar meski tetap menonjolkan lekuk tubuh wanita.

Jika Biyan menampilkan sisi keanggunan dan kemewahan wanita, koleksi Bernard Chandran yang terinspirasi oleh sang bunda menampilkan sisi menantang dari seorang wanita. Terlihat dari dominasi neckline yang rendah, serta cutting yang cukup unik di sekitar leher.

Berbeda dari tiga rekan desainer yang lain, Tube Gallery mencoba menggambarkan keceriaan wanita dan keberanian dalam memadukan warna. Teknik color blocking mendominasi koleksinya. Tak hanya itu, ia pun bermain dengan aksen drapery dan menggunakan motif khas Thailand. Bahan-bahan yang ringan pun digunakan untuk membuat aksen kerut pada platted skirt.

Pagelaran busana ditutup desainer asal Singapura, Asley Isham yang memainkan sisi feminin dan maskulin dari sosok wanita. Perpaduan apik ini terlihat pada gaun-gaun elegan yang dipadukan dengan aksesoris gothic pada ikat pinggang, gelang, dan sepatu. Ia pun menyempurnakan penampilan para model dengan hiasan bunga di kepala.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post