KapanLagi.com -
The Easiest WayTertarik untuk melakukan hal serupa untuk mendapatkan kemenangan yang sama? Sebelum memulai strategi yang lebih dahsyat, ada baiknya juga Anda berkenalan sejenak dengan beberapa metode sederhana sebagai tahap awal detoks ini. Tapi ingat, pada saat Anda melakukan detoks, ada masanya tubuh akan mengalami healing process, yaitu timbulnya masalah tubuh pada saat proses detoksifikasi ini sedang berlangsung. Hal ini terjadi karena berbagai masalah tubuh yang sebelumnya diredam oleh obat-obatan, akhirnya muncul kembali ke permukaan. Lalu harus bagaimana? Tenang saja, coba jadikan hal ini sebagai barometer untuk mengetahui masalah apa sebenarnya mungkin pernah terjadi pada tubuh. Selain itu tentu saja, saat proses detoksifikasi sedang dilakukan dan healing process berlangsung dalam tubuh, tetap konsultasikan kondisi yang sedang Anda alami pada nutrisionist terpercaya untuk menjaga keamanannya.
Liquid Fasting
Mengonsumsi segala sesuatu yang bersifat cair, sehingga mudah dicerna dan diserap tubuh. Caranya:
- Sebelum detoks, berikan tubuh waktu menyesuaikan diri dengan mengonsumsi buah dan sayuran saja. Hindari karbohidrat dan protein hewani. Setelah satu minggu, istirahatkan tubuh dengan pola makan seperti biasa selama dua hari baru di hari ketiga mulailah proses detoks dengan mengonsumsi jus serta buah potong.
- Hindari dairy food dan salad. Jus yang dimaksud bisa berupa mono juice (satu macam buah) atau mix juice (campuran dua sampai tiga jenis buah).
Ingat: Hindari olah tubuh berlebihan dan konsumsi buah dan jus ini saat sinyal lapar dari otak hadir di mulut, bukan pada saat perut benar-benar terasa lapar.
Water Fasting
Seperti berpuasa, namun Anda hanya mengonsumsi air putih saja selama tiga sampai lima hari. Diyakini benar bahwa dengan water fasting, problem migrain, Urinary Tract Infection, hipertensi, diabetes, sampai masalah kulit bisa diatasi.
- Seminggu sebelum detoks, konsumsi buah dan sayuran saja, hindari karbohidrat dan protein hewani.
- Lakukan dua hari rehat. Konsumsi apa pun yang disukai. Pada hari ketiga mulailah water fasting dengan air hangat atau suhu ruangan, hindari yang bersuhu dingin. Minumlah sebanyak 2.7 liter per hari untuk menjaga kondisi air tubuh, plus menyukseskan detoksifikasi.
Ingat: Hindari cara ini bagi mereka dengan eating disorder, wanita hamil dan menyusui, diabetes akut, anemia dan masalah fungsi hati.
Myth or Facts?
Teh membantu detoks dengan meluluhkan lemak dalam tubuh.
Mitos. Teh tidak berperan apapun pada detoks dengan kafeinnya. Kecuali kalau Anda minum teh herbal seperti chamomile, sage dan sejenisnya. Itu pun bersifat relaksasi, bukan detoksifikasi.
Lemon membantu detoksifikasi.
Fakta. Meski bersifat acid jika di dalam mulut, namun saat masuk ke dalam tubuh akan bersifat alkali (mudah diserap tubuh). Lakukan dengan perbandingan 1:1 pada setengah gelas air, akhiri dengan meminum dua sendok teh olive oil.
Did You Know?
Detoksifikasi alami pun terjadi pada tubuh di malam hari. "Jadi, hindari tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang, karena bisa memberi kontribusi buruk dalam proses pembuangan racun dalam tubuh," ungkap Dr. Lily G. Karmel MA.
21.00 – 23.00 : De-toxin pada sistem antibodi (kelenjar getah bening). Jika tubuh masih bekerja (kondisi tidak santai), hal ini berdampak negatif pada tubuh dalam jangka waktu panjang. Lalui dengan tenang dan segeralah tidur.
23.00 – 01.00 : Proses de-toxin di hati, harus dalam keadaan tidur.
01-.00 – 03.00 : Proses de-toxin di empedu dalam keadaan tidur pulas.
03.00 – 05.00 : Proses de-toxin di paru-paru. Akan terjadi batuk hebat bagi penderita batuk karena pembersihan telah mencapai saluran pernapasan. Hindari obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
03.00 – 05.00 : De-toxin usus besar harus membuang kotoran melalui buang air besar.
07.00 – 09.00 : Waktunya penyerapan gizi makanan bagi usus kecil. Jadi sebaiknya, harus sarapan. (Cosmo/miw)
Source: Cosmopolitan Edisi Oktober 2011, Halaman 135
Provided by: