KOMPAS.com - Pekerjaan rumah tangga, termasuk mengasuh anak, masih lebih banyak melibatkan peran ibu. Kaum ibu bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan setiap harinya, dan merasa waktu 24 jam masih belum cukup baginya untuk menuntaskan semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Mulai mengasuh anak, mengerjakan pekerjaan domestik seperti memasak, membersihkan rumah, menyetrika pakaian, hingga membayar tagihan. Bahkan semua pekerjaan domestik inipun dilakukan juga oleh ibu bekerja, baik penuh maupun paruh waktu.
Riset yang diadakan penyedia jasa belanja online milk&more di Inggris terhadap 2.000 ibu menunjukkan, kaum ibu bekerja keras menjalankan semua pekerjaan rumah tangga.
Hanya satu dari 10 ibu yang mengaku mendapatkan bantuan untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga tersebut. Artinya, pekerjaan rumah tangga termasuk mengasuh anak masih dibebankan kepada perempuan, dan bukan kerja kolaboratif pasangan menikah.
"Semua orang tahu bahwa kaum ibu adalah tulang punggung dalam unit keluarga. Namun melihat terlalu banyaknya waktu yang dihabiskannya untuk mengurus keluarga memberikan perspektif lain. Jika saja ibu dibantu, dengan menggantikannya memasak misalnya, mereka bisa menikmati waktu empat jam untuk bersantai dengan anak-anak. Fleksibilitas penting bagi ibu bekerja. Menghabiskan waktu hampir setengah dari kehidupan berbelanja makanan untuk keluarga rasanya tak sepenuhnya menyenangkan," kata juru bicara milk&more, Andrew Kendall.
Peran ibu yang masih dominan di rumah tangga, tanpa adanya bantuan dari pasangan atau orang lain ditunjukkan melalui sejumlah fakta ini.
Sepertiga waktu ibu habis untuk melakukan berbagai tugas pengasuhan anak. Kaum ibu menghabiskan 27.250 jam sepanjang hidupnya untuk berbelanja, memasak, dan berbagai pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Kaum ibu mendedikasikan 1.135 hari sepanjang hidupnya untuk mengasuh anak.
Saat terjaga, sepertiga waktu ibu digunakan untuk menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan anak-anak. Kebanyakan ibu, para responden survei ini mengaku, bahkan waktu tersebut masih terasa kurang karena masih ada saja pekerjaan menyangkut anak-anak yang tak terselesaikan.
Selama 4.155 jam 49 menit sepanjang hidupnya, kaum ibu berbelanja. Waktu yang terpakai untuk memasak dan menyiapkan makanan sebagai sarapan atau makan siang berjumlah 2.180 jam dan 52 detik atau lebih dari 90 hari sepanjang hidupnya. Satu dari 10 ibu juga mengaku dapat menyelesaikan pekerjaan bersih-bersih dan membayar tagihan hingga malam menjelang.
Memandikan dan mendandani anak memakan waktu 2.620 jam dan 48 menit, sementara mencuci dan mengeringkan pakaian memakan waktu ibu sekitar 2.442 jam dan 57 menit. Bahkan pekerjaan membersihkan toilet juga masih menguras waktu ibu selama lebih dari seribu jam sepanjang hidupnya.
Mengantar dan menjemput anak sekolah memakan waktu lebih antara 1.000-2.000 jam sepanjang hidupnya. Belum lagi mengantar anggota keluarga memeriksakan diri rutin ke dokter gigi atau saat harus menemui dokter karena sakit. Sebanyak 1.432 jam waktu ibu terpakai untuk urusan kesehatan ini.
Kaum ibu memang sosok kuat dan pekerja keras. Mereka terbukti mampu melakukan berbagai tugas dengan skill multitasking yang semakin terasah. Namun, setiap anggota keluarga pun bisa mengurangi peran yang semestinya tak hanya dibebankan kepada kaum perempuan ini.
Tak ada ruginya mengurangi waktu bekerja ibu dengan cara menggantikannya melakukan beberapa pekerjaan di rumah tangga. Suami, dan anak-anak yang sudah mampu mengerjakan pekerjaan rumah, juga dapat berkontribusi menjalankan pekerjaan rumah tangga ini bukan?
Sumber: dailymail.co.uk