Liputan6.com, London: Jumlah perempuan yang mengalami obesitas di Inggris paling banyak dibandingkan dengan negara lain di Eropa, menurut data Uni Eropa. Data perwakilan Eurostat, yang meneliti di 19 negara, menemukan hampir seperempat perempuan Inggris atau 23,9 persen tercatat mengalami obesitas atau kegemukan pada 2008-2009. Sementara laki-laki yang mengalami obesitas mencapai 22 persen, berada di urutan kedua setelah Malta.
Seseorang digolongkan mengalami kegemukan jika indeks massa tubuh (BMI) mereka mencapai 30 atau lebih. BMI dihitung dari pembagian berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Seseorang disebut mengalami kelebihan berat badan jika BMI mereka mencapai angka 25-30.
Setelah Inggris, negara kedua dengan tingkat obesitas tertinggi di kelompok perempuan adalah Malta, dengan jumlah 21,1 persen dan Latvia 20,9 persen. Sementara itu, urutan ketiga adalah Hungaria.
Inggris merupakan negara yang memiliki tingkat obesitas tinggi dan berbanding terbalik dengan Rumania, dimana hanya hanya 8 persen perempuan dan 7,6 persen laki-laki yang digolongkan mengalami obesitas. Tingkat obesitas di negara Italia, Bulgaria dan Prancis juga rendah.
Untuk menurunkan angka obesitas di Inggris, Menteri Kesehatan Andrew Lansley meluncurkan tawaran untuk mengurangi tingkat obesitas pada 2020. Menteri mengatakan masyarakat harus lebih jujur kepada diri mereka sendiri mengenai jumlah makanan dan minuman mereka. Dia mengatakan seluruh penduduk Inggris harus mengurangi sekitar 5 miliar kalori dalam makanan mereka per hari, dari jumlah yang dikonsumsi sekarang.(BBC/ADO)