KOMPAS.com - Siapa yang tidak senang jika usahanya menghasilkan keuntungan lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya? Untuk itu harus melewati titik BEP (Break Even Point) alias balik modal terlebih dulu. Rata-rata usaha umumnya diperkirakan akan bisa balik modal di akhir tahun kedua, walau begitu tergantung jenis atau bidang usahanya.
Jenis usaha di bidang makanan biasanya lebih cepat balik modal dibandingkan usaha di bidang lainnya. Makanya bidang makanan ini selalu menjadi favorit calon franchisee. Walau begitu persaingan usaha di bidang makanan pun sangat ketat. Tak jarang sesama franchisee bersaing sengit karena pengaturan teritori yang makin sempit. Akibatnya omzet usaha bukannya makin meningkat, malah makin turun.
Dalam situasi begini, bagaimana mau untung kalau balik modal saja susah? Nah, supaya lebih cepat balik modal, ada beberapa ide bisnis yang bisa dilakukan para franchisee.
1. Lokasi strategis Tempat usaha atau outlet di pinggir jalan utama, di persimpangan, di sudut pinggir jalan, lalu lintas yang ramai, mudah dijangkau, mudah terlihat, punya tempat parkir memadai, adalah lokasi- lokasi yang harus dipilih untuk menarik pembeli. Makin banyak pengunjung, makin besar kesempatan terjadi penjualan, makin besar omzet usaha, makin cepat balik modal.
2. Take over Dibandingkan dengan merintis outlet baru, yang kemungkinan memerlukan waktu sampai orang mengenal tempat usaha Anda, mengapa tidak mempertimbangkan mengambil alih franchise yang sudah berjalan baik dari pemilik lama kemudian menjalankannya sendiri? Ini merupakan salah satu cara memastikan Anda akan segera mendapatkan pembeli. Dengan pelanggan yang sudah ada ditambah sedikit kreativitas dalam berpromosi, Anda akan mendapat pelanggan baru.
3. Beli hak waralaba utama Jika memiliki dana cukup besar dan bertujuan untuk mengembangkan area bisnis di suatu daerah sasaran, Anda bisa mempertimbangkan membeli hak waralaba utama di daerah tersebut. Sehingga calon franchisee lain yang akan buka di sana harus seizin Anda. Cara ini akan menjamin teritori pengembangan usaha Anda tetap kompetitif di tengah persaingan usaha yang makin ketat.
4. Kontinuitas stok barang Pelanggan dengan mudah beralih ke pesaing terutama sesama franchisee jika mereka tidak bisa mendapatkannya dari outlet Anda. Karena itu menjaga ketersediaan stok barang adalah keharusan untuk memastikan kelancaran penjualan. Makin tinggi penjualan makin cepat balik modal.
5. Efisiensi biaya Dalam rumusan BEP maka biaya tetap (fixed cost seperti listrik, telepon, gaji karyawan, franchise fee, dan biaya tidak tetap (variable cost, seperti bahan baku) adalah faktor-faktor yang sangat menentukan cepat atau lambatnya balik modal. Dalam kaitannya dengan aneka biaya ini, cobalah menghemat pemakaian listrik, telepon, dan usahakan pilih fee waralaba yang realistis. Lebih baik kalau franchise fee dibayar tiap tahun ketimbang dibayar di muka. Artinya kalau sudah ada pemasukan usaha baru, bayar franchise fee. Kemudian mengoptimalkan cara kerja agar lebih produktif, dan mendapatkan bahan baku murah dengan kualitas yang baik. Semua upaya tadi akan membantu efiesiensi biaya. Artinya makin kecil biaya-biaya yang dikeluarkan, makin cepat balik modalnya.
Beri nilai tambah Pelayanan memuaskan. Berilah nilai lebih pada outlet Anda. Jangan hanya terpaku pada konsep standar yang diberikan franchisor, tapi tambahkan juga keunikan pada gerai Anda. Selain itu, pemilik harus terjun langsung mengelola waralaba agar paham dengan kondisi bisnisnya. Sebelum terjun ke pengelolaan waralabanya, calon franchisee perlu mempelajari betul sang franchisor. Oleh karena itu pilihlah yang sesuai dengan minat atau hobi, sehingga tidak terasa sedang bekerja tetapi melakukan sesuatu yang disukai.
Sebaiknya tidak terlalu bergantung pada sistem yang sudah ada. Biasanya, karena sudah mendapatkan SOP (standard operating procedure) dari franchisor, calon franchisee enggan mencari tahu lagi keinginan pelanggan seperti apa. Franchisee juga harus berupaya agar kinerja gerainya lebih baik daripada yang ditargetkan. Walaupun sudah ada sistem yang tinggal dijalankan dan memiliki pegawai untuk menjalankan sistem tersebut, paling tidak 2-3 hari sekali cek kondisi di masing-masing gerai. Dengan begitu, Anda tahu langsung masalahnya di mana, dan segera mencari solusi.
Ciptakan nilai tambah dari standar pelayanan yang sudah diberikan franchisor. Selama dikomunikasikan dan mendapat persetujuan franchisor, boleh-boleh saja kita membuat kejutan yang menyenangkan untuk pelanggan. Misalnya program diskon pada hari-hari istimewa, paket hemat, memberi gimmick berupa hadiah kecil. Yang pasti para pelanggan senang jika Anda perlakukan seperti raja. Pelanggan yang puas akan kembali lagi, mengajak siapapun ke gerai Anda. Itu artinya lebih banyak penjualan, omzet meningkat, makin cepat balik modal.
(Mike Rini Sutikno, CFP, Managing Partner MRE, Financial & Business Advisory)
Sumber: Majalah IdeBisnis