Minggu, 11 Desember 2011 | 04:03 WIB
TEMPO.CO, :- Menyambut Natal tahun ini, para perancang muda mulai unjuk diri. Hal itu tampak dalam panggung Jakarta Fashion Week 2012, November lalu. Tak hanya menyajikan busana siap pakai dan adibusana, mereka juga menampilkan koleksi gaun malam dan busana resmi yang layak dikenakan pada hari lahirnya Sang Juru Selamat.
Momen suci dan sakral ini tak disia-siakan oleh Paula Meliana. Melalui karyanya, ia mengangkat tema wanita multidimensi, yang terinspirasi oleh sikap feminisme. Alumnus Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, Amerika Serikat, ini menampilkan model korset (bustier impor Amerika), bahan sutra mentah, tafetta, serta China silk, yang dipadankan dengan rok pendek lebar dan mekar.
Tampaknya Paula tak hanya berhenti pada satu karya. Sebagai orang muda, dia pun memperkaya kreasinya melalui kombinasi renda bordir dengan aplikasi bulu burung unta dan merak, yang ditaburi kristal Swarovsky. Putri perancang busana pengantin kawakan Eva Bun ini tergolong pendatang baru tapi memiliki semangat yang sama seperti orang tuanya.
Adapun Billy Wong membuat dua koleksi buat pria dan wanita. Untuk pria, batik Madura bermotif tradisional (khusus asal Tanjung Bumi) berupa flora dan fauna, yang diberi pewarnaan alam, dijadikan jas modern sehingga memberi kesan gagah dan tampan. Untuk wanita, ia menampilkan potongan yang lebih modern, berupa gaun malam, rok panjang, kemben, dan celana panjang jumpsuit (terusan sampai bagian atas). Mengaplikasikan warna natural biru manis, gaun tersebut diberi aksen motif bunga pada bagian kerah dan perut.
Sementara itu, Angie Blaire, perancang muda yang penuh optimisme, menyajikan tema "Jakarta Nightlight Grooves". Angie mengartikan temanya sebagai sepotong Jakarta pada waktu malam dengan kemeriahan lampu-lampu yang dituangkan dalam gaun pesta bersiluet klasik dan elegan.
Angie menghadirkan gaun pada bagian atas model wrap atau surplice (membentuk leher "V" yang tumpang-tindih di depan) yang diberi obi warna gelap. Dipermanis dengan rok bermotif simetris perpaduan warna hijau muda, oranye, dan hitam. Sejak dua tahun lalu, Angie piawai menghadirkan lini busana gaun malam siap pakai dan pesanan.
Di luar panggung Jakarta Fashion Week, label Zara tampaknya tidak mau berdiam diri untuk ikut menyiapkan koleksi Natal tahun ini. Membawa konsep keglamoran musim liburan, koleksi kali ini berupa aneka gaun dan busana siap pakai dengan banyak glitter, renda, dan payet. Koleksi label yang berasal dari Spanyol ini terinspirasi oleh landasan pacu musim dingin-musim gugur.
"Warnanya lebih banyak nuansa hitam, biru, dan ungu untuk mengungkapkan kesyahduan malam kudus," kata Niken, manajer toko Zara di Central Park, Jakarta Barat. Selain mengusung inspirasi gemerlap dan kesyahduan Natal, koleksi lainnya adalah aneka rok, gaun, jaket, pernik syal, ikat kepala, dan sorban, yang dilengkapi sepatu berhak tinggi serta pilihan tas malam cantik.
Alleira Batik juga menyajikan koleksi Natal. Tersedia dengan aneka pilihan gaya gaun malam dan busana siap pakai, mulai untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Menurut Anita Asmaya Sanin, Direktur Produksi Alleira Batik, koleksi Natal di pengujung tahun ini menonjolkan sisi eksotis dengan busana yang didominasi warna jingga, fuchsia, dan hijau dengan sentuhan biru. Konsep warna ini diambil dari unsur air dan tumbuhan, yang identik dengan keramahan alam.
"Semangat Natal adalah kesyahduan dan kesucian malam kudus. Melalui konsep warna tersebut, kami ingin menghadirkan esensi Natal bagi pemakainya," kata Anita.
Anita menjelaskan, koleksinya berupa aneka gaun berpotongan terbuka di bagian leher dan dada, gaun berlengan lebar, atasan, bolero, dan jaket yang terbuat dari bahan sutra sifon dan habutai silk, dengan alat tenun bukan mesin. "Natal identik dengan perasaan berbagi kasih yang kami terjemahkan dengan aneka koleksi tersebut," ujarnya.
l EVIETA FADJAR | HADRIANI P