meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan HIV/AIDS (REUTERS/Sheng-fa Lin)
VIVAnews - Sebut saja Im. Gara-gara memiliki ayah dengan human immunodeficiency virus (HIV), bocah ini gagal menjadi murid SD Don Bosco, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mimpinya kandas. Meski lolos seleksi tes masuk, Yayasan Don Bosco memutuskan tak menerima Im sebagai murid baru di sekolah bergengsi tersebut. Yayasan mengakomodir permintaan sejumlah orangtua murid, yang keberatan anaknya berada di satu lingkungan pergaulan dengan Im.
Penolakan itu jelas menempatkan Im sebagai ancaman, yang seolah siap menebar HIV ke seluruh penghuni sekolah. Para orangtua agaknya khawatir Im tertular virus perusak sistem kekebalan tubuh itu dari ayahnya, dan kemudian menulari teman-temannya di sekolah.
Meski hidup bersama ayahnya, Im terbukti bebas HIV. Ini membuktikan penularan virus penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), itu tak semudah di bayangan.
Berbincang, bersentuhan tangan, atau bermain bersama seseorang dengan HIV, tak akan tertular. Secara medis, virus tersebut hanya dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, dan kontak membran mukosa atau jaringan luka dengan cairan tertentu yang berasal dari orang terinfeksi HIV.
Cairan itu meliputi darah, sperma, sekresi vagina, dan ASI. Itulah mengapa penularan biasanya terjadi melalui hubungan seksual, ibu ke janin atau bayi yang disusui, penggunaan jarum suntik bekas, dan tranfusi darah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention - CDC) menegaskan bahwa ludah, gigitan nyamuk, dan kontak sehari-hari seperti berjabat tangan, terekspos batuk dan bersin dari orang dengan HIV, menggunakan toilet dan alat makan bersama, atau berpelukan, tak akan menjadi media penularan.
"Meskipun telah banyak sosialisasi soal ini, masih banyak juga yang tidak mengerti atau tidak mau tahu. Ketidaktahuan inilah yang membuat banyak orang mengganggap hanya duduk bersama atau bersalaman dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) bisa tertular HIV," kata dokter spesialis kandungan dan konsultan seks, Boyke Dian Nugraha. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }