Liputan6.com, Pemalang: Pada saat rekan-rekan seusianya menikmati masa remaja, Uci, warga Sugihwaras, Pemalang, Jawa Tengah, hanya terbaring di lantai lantaran lumpuh sejak kecil. Hingga usia yang menginjak 14 tahun, Uci belum pernah menjalani perawatan medis secara intensif, karena ketiadaan biaya.
Uci bermukim di gubuk kecil berdinding bilik bambu bersama ibu dan tiga saudaranya. Ukuran tubuhnya relatif kecil untuk remaja seusianya. Orangtuanya juga tidak tahu penyakit yang dideritanya. Yang pasti, akibat penyakit itu tubuhnya tak berbeda dengan anak berusia tujuh tahun.
Selain lumpuh, Uci juga tak bisa berbicara. "Dulu Uci tumbuh layaknya anak-anak lainnya. Ia memang lahir prematur," kata Rusminah, ibu Uci.
Rusminah merasakan kelainan pada anaknya, ketika Uci tak kunjung mampu berjalan. Janda empat anak itu membawa Uci berobat, ketika di desanya ada pengobatan gratis. Sebenarnya Rusminah ingin bisa memperoleh kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Namun keinginan itu harus dipendamnya, lantaran selalu ditolak setiap kali ia mengajukan.
Sebagai pelayan sebuah warung makan, gajinya hanya cukup untuk sekadar menyambung hidup. Ia bukan hanya tak mampu mengobati penyakit Uci, pendidikan ketiga adik Uci pun mustahil terbengkalai.(SHA)