KOMPAS.com — Banyak makanan Indonesia yang menggunakan buah segar sebagai bahan bakunya. Mulai asinan buah, sambal mangga, manisan buah atau rujak, hingga sambal durian yang khas di Kalimantan Timur misalnya. Secara kuantitas, asupan buah masyarakat Indonesia bisa dibilang lebih bervariasi, tetapi belum tentu mendukung pola makan sehat.
Chef Vindex Tengker mengatakan, buah di makanan Indonesia lebih mengutamakan rasa atau selera. Buah dipilih sebagai penyeimbang atau memberikan rasa manis dan asam alami.
"Makanan dengan buah di Indonesia lebih mengarah ke taste belum kesehatan," kata chef Vindex di Jakarta, Rabu (7/12/2011).
Menurut Vindex, pengetahuan masyarakat Indonesia masih rendah tentang pentingnya makan buah untuk menjaga kesehatan. Karena itu, saat memilih makanan atau buah pada makanan, kebanyakan masih mengandalkan selera, bukan memikirkan faktor kesehatan, apalagi untuk memenuhi asupan buah setiap hari.
"Indonesia punya aneka sambal buah, dari sambal mangga hingga sambal durian, misalnya. Semua makanan dari buah ini lebih mempertimbangkan taste bukan untuk memenuhi kebutuhan buah setiap harinya," tandasnya.
Padahal, Indonesia belum memenuhi anjuran PBB untuk mengonsumsi buah 70 kilogram per kapita per orang. Di Indonesia, konsumsi buah masih rendah, 40-45 kilogram per kapita per orang.