Liputan6.com, Beijing: Penyakit ganas akibat prilaku seks bebas, HIV dan AIDS, hingga kini belum ditemukan obat penangkalnya. Namun, ahli pengobatan tradisional Cina (PTC) mengaku telah membantu memulihkan setidaknya 17 ribu pasien HIV dan AIDS di Cina sejak 2004 lalu.
Berbicara pada malam Hari AIDS Sedunia, yang diperingati pada 1 Desember lalu, Wang Jian, Wakil Direktur Pusat PTC untuk AIDS bidang Pencegahan dan Pengobatan, Administrasi Negara Pengobatan Tradisional Cina, mengatakan: "PTC memberikan berbagai suplemen efektif terhadap terapi dari Barat dalam hal mengurangi gejala pasien, termasuk demam, batuk, asthenia, dan diare, sehingga membuat hidup lebih mudah bagi mereka," ujarnya di laman timesofindia, Kamis (15/12).
Menurut China Daily, Negeri Tirai Bambu itu mulai memberikan terapi gratis bagi pasien AIDS di sebuah proyek percontohan yang dilakukan pada 2.300 pasien di lima provinsi pada tahun 2004. Namun, pada Oktober lalu, proyek itu diperluas hingga 19 provinsi.
Terapi PTC biasanya diterapkan pada sistem kekebalan tubuh yang tidak terlalu lemah. Untuk menerima terapi ini sebagian besar dikenal sebagai terapi antiretroviral atau untuk pasien yang menderita efek samping dari terapi.
Indikator dari kesuksesan terapi ini ialah bila biologisnya menunjukkan CD4, yaitu sejenis sel dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika jumlah CD4 yang mencapai 350 per milimeter kubik atau di bawahnya mereka akan memerlukan terapi dari barat.
Menurut Wang Jian, sistem bekerja pengobatan herbal Cina berbeda dengan terapi dari Barat dalam penggunaan obat anti-HIV. Target terapi Barat memblokir replikasi virus, tetapi terapi Cina bekerja terhadap meningkatkan kekebalan penderita.
"Pemerintah Cina telah mengalokasikan 220 juta Yuan untuk penelitian terapi ini dan upaya lebih lanjut untuk mengembangkan pengobatan yang lebih baik berdasarkan kombinasi pengobatan Cina dan kedokteran Barat," ujarnya menjelaskan.(MEL)