Pesan (Penting) Dari Miss Cheerful

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Pesan (Penting) Dari Miss Cheerful
Dec 21st 2011, 00:00

KapanLagi.com - "Vibrator Anda Butuh 'Mandi'!"

Mencium bau yang aneh dan agak amis di bawah sana? Hmmm, menurut Shieva Ghofrany, ob-gyn dari Stamford, Connecticut, ini bisa menjadi indikasi gejala bakteri vaginosis, yaitu maraknya pertumbuhan bakteri di vagina yang terkadang 'ditemani' dengan cairan berwarna milky gray.

Terdengar menjijikkan? Salahkan infeksi pada vibrator (atau jenis sex toys lainnya) yang tidak higienis. "Jika Anda tak rutin membersihkan 'mainan' ini setelah menggunakannya, Anda akan meninggalkan cairan tubuh yang menjadi penyebab pertumbuhan mikroba di vagina Anda," kata Charla Blacker, ob-gyn dari Henry Ford Hospital, Detroit.

Satu lagi cara kuman bisa berkembang biak: kebanyakan vibrator terbuat dari materi yang kenyal (seperti jelly) sehingga permukaannya rentan terhadap retak atau bocor. Begitu permukaannya terbuka, bakteri bisa bersembunyi dan berkembang biak di dalamnya, kemudian pindah ke vagina Anda.

Kalau ini terjadi pada Anda, hal pertama yang mesti dilakukan adalah membersihkan infeksi tersebut. Jangan menunda sesi checkup ke ginekolog untuk tes (sang dokter bisa langsung melakukannya di ruang prakteknya), sekaligus untuk mendapatkan resep obat yang diperlukan. Dan tolong ladies, biasakan membersihkan vibrator setiap habis dipakai dengan sabun dan air panas. "Cuci dengan baik, keringkan secara menyeluruh (bakteri bisa hidup di butiran air), lalu taruh di kantong plastik khusus," saran Jennifer Wider, MD, pakar kesehatan seks. Pilih sex toy yang terbuat dari materi seperti silikon yang telah mendapat persetujuan dari dinas kesehatan (FDA) yang lebih mudah dibersihkan dan kualitasnya tidak akan berkurang.

"Bisa Tolong Saya? Selalu Buang Air Kecil Setelah Seks!"

Anda mungkin pernah dengar kalau untuk mencegah infeksi saluran kencing (Urinary Tract Infection atau UTI), Anda dianjurkan untuk menuruti 'panggilan alam' sebelum dan sesudah bercinta. Well, tidak seluruhnya benar. "Membuang air kecil setelah intercourse, walaupun Anda tidak benar-benar kebelet, memang bisa membantu membuang bakteri penyebab infeksi dari tubuh Anda," jelas David M. Kaufman, urologis. "Tapi ketika Anda melakukannya sebelum bercinta, justru berpotensi melemahkan aliran urin setelahnya, sehingga kemungkinan pengeluaran mikroba pun berkurang."
Kali lain Anda berencana untuk beraksi di atas ranjang, tahan keinginan untuk ke kamar mandi (kecuali memang Anda benar-benar HARUS pergi; karena seks jadi tak nikmat saat kebelet). Baru sesudahnya, tunda sejenak sesi cuddle untuk mengunjungi kamar mandi, supaya bakteri yang berbahaya bisa langsung dikeluarkan. Atau, seperti saran Dr. Kaufman, Anda bisa melakukan quick shower dengan sabun lembut sebelum seks.

"Hal simpel ini akan membersihkan tubuh dari kuman, sehingga mengurangi kemungkinan Anda terkena UTI," jelasnya.

"Menstruasi Terlampau 'Banyak'? Saatnya Bertemu Dokter!"

Tanda dari siklus perios berlebihan: Anda mesti mengganti pembalut sampai enam kali (atau lebih) per hari, atau masa datang bulan berlangsung lebih dari tujuh hari. Tak hanya itu, Anda juga menemukan cairan kental berwarna gelap, atau yang disebut dengan blood clot. "Ini berarti tubuh Anda kurang memproduksi progesteron, alias hormon yang akan mencegah terjadinya penggumpalan tersebut," kata Mary Jane Minkin, ob-gyn dari Yale University School of Medicine.

Sebenarnya heavy flow bukanlah suatu problem yang besar. Tapi kadang bisa menjadi berbahaya karena kurang darah bisa mengakibatkan anemia, karena menurunnya sel darah merah Anda. Coba pikirkan lagi: apakah Anda sering merasa kecapekan, tidak fokus, dan kekurangan energi? Oups, you may be anemic.

Kunci untuk mengatasinya adalah dengan mencegah pendarahan berlebihan tersebut. Minta resep dari dokter untuk obat bernama Lysteda, yang akan meringankan menstruasi Anda. "Wanita yang menggunakan obat ini bisa mengurangi pengeluaran darah sampai 40%," kata Jennifer Milosavljevic, ob-gyn di Henry Ford Hospital, Detroit. Tipe birth control yang bersifat hormonal juga bisa membantu lho, seperti pil dan NuvaRing. Anda bahkan bisa menenggak pil birth control bernama Seasonique yang akan menghilangkan menstruasi bulanan, sehingga Anda akan mendapatkan flow yang lebih ringan hanya empat kali dalam setahun. Tapi ingat, konsultasikan dulu dengan ginekolog, ya!

Satu hal lagi yang mesti Anda ketahui. Penggumpalan bisa juga menjadi indikator akan fibroids atau uterine polyps – dua pertumbuhan uterine jinak yang sebenarnya cukup lazim ditemukan pada wanita berumur 20an dan 30an. Kalau ini sampai terjadi... Time to visit the doc!

"Miss Cheerful menolak aksi? Salahkan birth control Anda."

Si dia ingin bercinta, tapi entah mengapa, Anda tak merasa bergairah. Bahkan setelah dijamu dengan sesi foreplay, Anda tak 'basah' juga di bawah sana. Hmmm, ini mungkin cara Miss Cheerful mengatakan kalau Anda mesti mempertimbangkan opsi pil yang lain! "Bagi beberapa wanita, jenis kontrasepsi tertentu memang bisa menimbulkan penurunan libido," kata Jonathan D. Bratter, ob-gyn di Miramar, Florida. Satu teori: hormon artifisial pada pil telah merusak level testoteron dalam tubuh yang bertanggung jawab atas sex drive Anda. Dampaknya, rasa horny tak kunjung menghampiri, dan tanda-tanda yang biasanya muncul saat sedang turned on – seperti sensasi terlubrikasi – tidak terjadi. Segera konsultasikan pil alternatif dari ginekolog Anda, terutama yang tidak mengandung hormon perusak keseimbangan kadar testoteron. "Untuk sementara, gunakan ekstra lubrikan berbasis silikon sebelum bercinta," saran Jennifer Gunter dari klinik penyakit vulvovaginal di Kaiser, Northern California.

"Celana jeans itu TERLALU ketat!"

Apakah Anda memperhatikan kalau belakangan ini area Miss Cheerful sering terasa 'geli'? Nope, bukan rasa 'geli' yang datang ketika Anda horny lho, tapi sensasi yang mirip dengan perasaan ketika kaki Anda kesemutan. "Jeans yang terlalu ketat akan menekan saraf pada tulang panggul Anda, dan mengakibatkan kurangnya aliran darah dan oksigen ke vagina Anda," jelas Dr. Bratter. Ada nama untuk kondisi semacam ini: meralgia paresthetica. Efek jangka panjang? Anda akan merasa sakit luar biasa di vagina karena saraf yang rusak.

Oke, Cosmo tahu kalau semakin ketat celana jeans, semakin bagus pula bentuk bokong Anda dibuatnya. Tapi mungkin, not toooo tight? Perhatikan ukuran celana yang sering Anda kenakan agar ada ruang bagi Miss Cheerful untuk 'bernapas'. Tapi jika rasa geli itu kembali muncul, segera cek ke dokter.

"Biasakan Makan Yoghurt, Honey..."

Sehari setelah seks, area Miss Cheerful terasa amat gatal. Anda yakin benar kalau itu adalah gejala keputihan, tapi penyebabnya sulit diketahui. Sepertinya Anda sudah rajin membersihkan area di bawah sana, termasuk sering mengganti panties. Lalu, kenapa problem ini masih terus terjadi? Satu kemungkinan: sperma si dia. "Sperma bisa merusak keseimbangan bakteri yang biasa ditemukan di vagina Anda," kata Dr. Ghofrany. Dan tak hanya sperma yang bisa memacu keputihan, air liur pun bisa mengubah keseimbangan tersebut. Walau rasa gatal menjadi indikator utama, tapi Anda akan tahu munculnya bakteri keputihan ketika ada cairan kental yang keluar dari va-jay-jay.

Solusi? Gunakan krim OTC, atau minta resep obat dari sang ginekolog. Biasakan memakai kondom setiap kali intercourse. Kalau Anda merasa ini mengurangi kepuasan bercinta, setidaknya bersihkan tubuh paska seks dengan paper towel, tisu atau mandi. Tip ekstra: konsumsi yoghurt lima kali seminggu. "Bakteri yang 'baik' pada yoghurt bermanfaat untuk menjaga keseimbangan pH yang sehat dan mencegah peningkatan jumlah bakteri keputihan," ujar Dr. Minkin.

Meski Terkesan Aneh, Tapi Sebenarnya Aman!

Tidak seperti di atas, beberapa kondisi 'asing' ini justru menandakan kalau Miss Cheerful sehat dan siap beraksi!

Cairan cokelat gelap di akhir periode. Ini sebenarnya sisa darah dari menstruasi Anda yang belum keluar. Semakin lama keluarnya, semakin gelap pula warnanya. Dan sesekali akan tercium bau yang tajam.
Terasa ada benjolan di bagian dalam vagina. Selaput di dalam vagina terasa kasar karena sangat berpori dan dilintasi oleh pembuluh darah. Tapi kalau benjolan terasa sakit ketika disentuh, Anda harus mulai merasa khawatir.
Pengeluaran 'berlebih' di tengah siklus.

Jadwal datang bulan memengaruhi pengeluaran cairan Anda. Setelah menstruasi, biasanya terlihat lebih kental dan pekat; saat ovulasi terasa lebih basah dan berlendir seperti putih telur; dalam minggu PMS, terlihat lebih kental dan berwarna putih sampai kuning pucat. Yang tidak normal: bau amis, warna kuning – hijau, atau terasa panas.

Ukuran labia tampak tidak....'sama'. Satu bisa terlihat lebih panjang, lebih 'gemuk', atau bahkan lebih rendah. It's not a big deal, hanya sedikit dari anggota tubuh berpasangan, seperti payudara Anda, yang bisa benar-benar berukuran identik. (Cosmo/bee)

Source: Cosmopolitan Edisi November 2011, Halaman 265

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post