KOMPAS.com - Social media (socmed) penghambat karier? Itu hanya mitos. Joshua Waldaman, penulis buku Job Searching with Social Media for Dummies, mengungkapkan tiga mitosnya.
1. Merasa isi CV sudah berkualitas dan yakin dilirik perusahaan, tak perlu lagi menggunakan socmed. Mungkin Anda hanya melihat info lowongan kerja di koran. Padahal, ratusan perusahaan di Indonesia sudah punya akun socmed sebagai sarana untuk memberikan informasi itu, bahkan memberikan kesempatan kepada Anda untuk berkomunikasi dengan mereka.
2. Dunia maya ancaman untuk "dunia nyata". Ini berlaku kalau Anda lebih senang melihat update status teman lain dibanding ngobrol dengan rekan kerja di sebelah Anda. Padahal, kalau digunakan semestinya, socmed bukanlah ancaman, malah mendukung Anda memperkaya kehidupan di dunia nyata.
3. Tak ada jaminan keamanan informasi pribadi. Bila seorang bos besar memilih untuk offline karena tak mau terkoneksi langsung atau beberapa selebriti tak mau menyertakan kontak pribadinya di socmed, itu wajar saja. Namun, bagi kita yang berusaha "terbang" untuk mengembangkan sayap dalam karier, rasanya dunia harus tahu siapa kita. Cukup berikan informasi penting, seperti alamat e-mail, nomor telepon, dan CV. Agar tak terjebak hacker, gantilah password minimal tiga bulan sekali. (Majalah Chic)