Ajukan Pertanyaan Ini Sebelum Putus

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Ajukan Pertanyaan Ini Sebelum Putus
Jan 27th 2012, 08:08

VIVAnews - Pertengkaran tak ada habisnya, dengan masalah sama yang tak kunjung terselesaikan, atau perbedaan visi. Banyak hal bisa jadi alasan mengapa seseorang akhirnya memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan.

Jika hubungan Anda sedang bermasalah dan muncul keinginan untuk mengakhirinya, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Ajukan dulu tiga pertanyaan berikut pada diri sendiri, agar Anda mantap dengan keputusan yang dibuat.

1. Apakah pasangan merusak kebahagiaan saya? Molly Barrow, PhD, seorang psikolog klinis dan penulis buku 'Matchlines for Singles', mengungkap kalau ia banyak menemukan wanita yang berkesimpulan kalau sumber ketidakbahagiaan dirinya adalah pasangannya.

"Jika Anda yakin kalau sumber masalah adalah pasangan, terutama jika berulang kali mengatakan padanya kalau ia merusak kebahagiaan dan impian Anda, tulislah semuanya dalam sebuah kertas secara detail. Buat proses komunikasi jadi lebih perlahan," kata Barrow, seperti dikutip dari Oprah.com. Ini bukan 'menghadiahi' pasangan dengan umpatan dan amarah dalam puluhan lembar kertas. Tapi, menurut Barrow, cara ini untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar sudah mencapai kesimpulan atau hanya dalam emosi tinggi.

Dengan menulis keluhan dalam kertas, Anda bukan hanya menganalisis keadaan dengan lebih tenang. Tapi juga, memberitahu pasangan secara detail apa yang membuat Anda kecewa dan tahu di mana letak kesalahan Anda, tanpa saling berteriak. 

2. Apa yang membuat saya ingin berpisah? Tanyakan pada diri sendiri tentang hubungan Anda. Seperti, apakah masih ada gairah? Apakah dia masih menarik? Seberapa besar perbedaan kami?

Menurut Barrow, semua pertanyaan tersebut bisa membuat Anda mengetahui pemicu utama, mengapa Anda ingin berpisah dengannya. Bisa jadi, karena masalah kecil yang sama, terjadi berulang kali. Misalnya kehidupan seksual yang tidak memuaskan, kurangnya komunikasi atau kebiasaan yang sangat bertolak belakang.

3. Apakah saya membutuhkan waktu untuk sendiri? Saat Anda sangat ingin pasangan berubah, coba ajukan pertanyaan pada diri sendiri, "Apakah saya membutuhkan waktu untuk sendiri?"

Jika jawabannya iya, ini bisa jadi cara efektif untuk membuat Anda kembali berpikir alasan awal menjalin hubungan dengannya. Menurut Barrow, menyediakan waktu untuk diri sendiri membuat tensi emosi Anda menurun, dan berpikir lebih tenang dalam mengambil keputusan.

Mungkin, butuh waktu waktu berbulan-bulan untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebelum akhirnya memutuskan apakah mengakhiri hubungan atau tidak. Namun, menurut Barrow, setidaknya Anda sudah melalui proses yang tenang sebelum mengambil keputusan besar.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Kirim Komentar

Anda harus Login untuk mengirimkan komentar

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post