Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengawasi secara ketat penyebaran penyakit flu burung di tujuh kecamatan endemis seiring cuaca ekstrim yang sangat berpotensi dalam meningkatkan penyakit unggas.
"Tujuh kecamatan endemis tersebut yakni Nyalindung, Tegalbuleud, Purabaya, Cireunghas, Purabaya, Jampang Tengah, dan Bojonggenteng," kata Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi, Asep Sugianto, kepada wartawan, Sabtu.
Menurutnya, cuaca buruk ini sangat berpotensi terjadinya penyebarang penyakit unggas khususnya flu burung. Maka dari itu perlu adanya pengawasan seperti menugaskan petugas di lapangan agar secara aktif memberikan pendampingan kepada peternak dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit unggas.
Selain itu, cara antisipasi lainnya adalah menggiatkan penyemprotan kandang unggas dengan desinfektan atau biosecurity. "Kami pun mengawasi unggas yang masuk ke Kabupaten Sukabumi," katanya.
Namun, pada tahun ini belum ada laporan yang masuk ke pihaknya ada unggas yang mati mendadak atau terserang flu burung. Dikatakan dia, sebenarnya kasus flu burung di Kabupaten Sukabumi setiap tahunnya terus berkurang tidak seperti pada 2007 dan 2008 lalu penyebaran flu burung mencakup 47 kecamatan.
Terakhir flu burung pada 2011 lalu ditemukan hanya di tujuh kecamatan 12 desa. "Penurunan kasus flu burung di Kabupaten Sukabumi tidak terlepas dari kesadaran masyarakat yang mengkandangkan unggasnya dan pemberian vitamin secara teratur serta menjaga kondisi kebersihan kandangnya," kata Asep.
Ditambahkannya, perusahaan atau ternak besar di Kabupaten Sukabumi saat ini telah terbebas dari infeksi flu burung. "Namun bagaimana pun juga kami tetap memperketat pengawasan terhadap penyebaran flu burung khususnya di daerah endemis," tambahnya. (ANT)