Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat mengaku mantan perokok berat yang kini sudah berhenti karena menganggap rokok berbahaya bagi kesehatan.
"Saya sudah kapok merokok, makanya semenjak saya menjadi Gubernur Sulbar setelah dilantik tahun 2006 yang lalu, tidak pernah ada dijumpai rokok di tangan saya," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan, dirinya berhenti merokok beberapa tahun silam karena menganggap rokok berbahaya bagi kesehatan, selain itu dengan merokok dapat menganggu orang lain yang tidak merokok.
"Saya perokok berat karena saya tidak hanya membawa satu bungkus rokok untuk saya isap, tetapi sampai tiga bungkus yang saya simpan dalam tas saya, istri saya tahu itu, kalau saya dulu perokok berat," kata Anwar Adnan Saleh yang sudah dua kali menjadi Gubernur Sulbar.
Ia menceritakan, kalau sakin perkoknya, dirinya pernah nekad merokok di wilayah yang dilarang bagi orang untuk merokok, sewaktu berada di negara Singapura,
"Ada daerah yang dilarang merokok di Singapura tetapi karena tidak tahan tidak merokok, akhirnya saya tetap merokok akhirnya saya didenda waktu itu yang nilainya sekitar 1000 dollar, dari situlah saya akhirnya juga kapok merokok," kata Anwar yang kini tidak senang lagi ada orang di sekelilingnya merokok.
Sehingga ia meminta, bagi masyarakat yang perokok berat hendaknya mengurangi kebiasaannya itu kalau tidak bisa menghilangkannya secara lansung, karena selain mengganggu orang lain, berbahaya bagi kesehatan, juga karena akses bagi masyarakat merokok juga berkurang di negara ini.
"Misalnya dibandara Soekarno Hatta, tempat untuk merokok sudah dibatasi hanya disediakan tempat khusus yang berukuran 5X5 meter bagi perokok, itu artinya tempat merokok sudah tidak ada lagi, dan tidak nyaman lagi, sehingga sebaiknya kalian semua berhenti merokok," katanya. (MFH)